JATIMTIMES- Menindaklanjuti informasi tawaran kerja bagi perawat di beberapa negara luar, pihak Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Banyuwangi memberikan saran bagi lulusan yang dulu masih Diploma sekarang aturannya sudah harus menyandang predikat Nurses profesi kelanjutan akademik Strata 1 (S1).
Menurut Ketua Stikes Banyuwangi, H Soekarjo, pihaknya sudah memberikan saran dan semua alumni yang di luar negeri sudah ada kerja sama dengan perguruan tinggi kesehatan yang ada di wilayah kota Banyuwangi tersebut.
Baca Juga : Magang Kerja, Ratusan Siswa SMKN 2 Boyolangu Tulungagung Terlindungi Program BPJS Ketenagakerjaan
“Alumni kita yang meneruskan S1 sudah ada sekitar 60-an. Mereka saat ini kerja di Jepang, Kuwait, Qatar dan Arab Saudi itu kuliah di kita dan tinggal berapa persen,” jelas H Karjo.
Dia mengungkapkan, saat ini tawaran kerja sama atau penawaran rekrutmen kerja di luar negeri sudah banyak. Sudah ada penawaran dan kerja sama dengan Jepang, Jerman dan dengan negara Philipina.
Beberapa waktu lalu, pihaknya juga memperpanjang kerja sama dengan Kuwait dengan Arab Saudi yang memiliki standar harus Nurses dan S1. Termasuk permintaan dari negara Singapura yang membutuhkan sampai dengan tahun 2030 itu sekitar 13 ribu tenaga perawat.
”Kami Insya Allah selalu mendorong, tetapi tetap diserahkan anak-anak dan orang tua mereka untuk menyikapi penawaran dan peluang tersebut,” imbuh penghobi olahraga tenis itu.
Pada dasarnya hal tersebut merupakan kesempatan baik. Tetapi belum semua orang tua bisa menerima anaknya bekerja di luar negeri. Tetapi alumni Stikes Bayuwangi yang sudah di luar negeri itu ada sekitar 300-an dan yang sudah kerja di beberapa negara.
Mereka sudah mendapat pengakuan dan juga menghasilkan sesuatu yang baik sesuai dengan kompetensinya kerja di luar negeri, tambah H Karjo.
Semua alumni Stikes yang bekerja di luar negeri sekarang semua diidentifikasi. Salah satu keuntungan bagi lembaga adalah cukup senang dan bangga karena mereka bisa kerja dan mencari nafkah di sana sesuai dengan aturan-aturan yang ada.
Kemudian keuntungan Stikes Banyuwangi yang lain adalah secara umum nama Banyuwangi bisa dikenal karena alumni dari Stikes Banyuwangi itu bisa dikenal untuk mancanegara.
Baca Juga : Pemkab Banyuwangi Tidak Ingin Mengulang Kesalahan dalam Menangani PT PBS
“Jadi bukan hanya pada perawat yang kerja tapi pada sisi yang lain dimana wisata Banyuwangi dan lain sebagainya kan menjadi terkenal," tambahnya.
Dalam upaya memperbanyak alumni yang bisa menangkap peluang kerja di luar negeri, lanjut H Karjo, pihaknya terus memberikan informasi ke beberapa dari stakeholder dan biro-biro yang melakukan kerja sama.
“Agar mereka semua tahu persis, biar tatap muka untuk mencari informasi yang jelas gambaranya dari perusahaan-perusahaan itu langsung menyampaikan ke sini,” ujar H Karjo.
Sehingga keputusan akhir tergantung mereka. Tetapi kalau berdasarkan data dan catatan yang ada, dari satu lulusan paling banter yang kerja ke sana sekitar 10 persen paling banyak.
“Mungkin ada beberapa pertimbangan dan sebetulnya di negara kita sendiri khususnya Banyuwangi itu tenaga perawat masih dibutuhkan banyak karena antara rasio jumlah penduduk dengan jumlah perawat itu belum imbang. Tetapi lagi-lagi permasalahannya karena factor kesejahteraan dan juga gaji,” tambah H Karjo.
“Bahkan untuk sektor swasta baik layanan kesehatan dan klinik yang ada alumni Stikes sudah banyak mendominasi di Banyuwangi dan Situbondo dan sekitarnya,” pungkas H Soekarjo.