JATIMTIMES - Sejak sepekan terakhir, penjual hewan kurban telah menjamur di berbagai wilayah Kabupaten Gresik. Utamanya di daerah perkotaan.
Pemerintah daerah pun memberikan perhatian khusus. Mengecek secara langsung ke lapak pedagang dan memberikan vaksin agar hewan tetap sehat.
Baca Juga : Wabup Resmikan Museum dan Perpustakaan Letkol dr R.M. Soebandi
Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyampaikan, sidak bertujuan mengetahui ketersediaan hewan kurban, ketertiban administrasi penjual, dan pemenuhan syariat hewan kurban, mencakup umur dan kesehatannya.
"Sidak kami lakukan di Pondok Permata Suci (PPS), bersama Dinas Pertanian Gresik dan Dinas Peternakan Jawa Timur," kata Bu Min, sapaan akrabnya, Selasa (27/6/2023).
Wakil bupati perempuan pertama di Gresik itu menyatakan, pengecekan hewan kurban harus terus dilakukan untuk memastikan hewan tidak terjangkit penyakit kuku dan mulut (PMK).
"Kita kasih vaksin juga biar hewan-hewannya sehat semua. Sehingga nanti diharapkan bisa terjual semua biar pedagang senang," ungkapnya.
Sekadar diketahui, saat ini stok hewan kurban di Gresik mencapai 7.372 sapi jantan, 7.150 ekor kambing, dan 2.148 domba. Mereka semua disediakan oleh 189 pedagang lapak yang tersebar di 16 kecamatan di Gresik.
Khusus untuk Bawean, rata-rata langsung membeli ke peternak setempat. Sedangkan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) yang telah terbit mencapai kurang lebih 516 surat.
Baca Juga : Hukum Berdoa Meminta Dipanjangkan Umur
"Dari hasil sidak, semua hewan kurban relatif aman. Sampai saat ini belum ada laporan masuk hewan terserang penyakit," imbuh wabup asal Kecamatan Bungah itu.
Meski demikian, pengawasan terus dilakukan dengan melibatkan dokter hewan. Tujuannya untuk meminimalisasi terjadinya serangan penyakit.
"Beberapa lapak sudah menerapkan akad jual beli sehat sampai tujuan. Kalau ada hewan yang terdeteksi penyakit saat tiba di rumah pembeli, hewan itu bisa dikembalikan," imbuh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik Eko Anindito Putro.