JATIMTIMES - Keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam menggarap potensi wisata terus direalisasikan. Saat ini beberapa potensi wisata yang salah satunya merupakan Pantai Ngliyep, asetnya telah menjadi milik Kabupaten Malang.
Di sisi lain, sertifikasi terhadap aset wisata ikonik di Kabupaten Malang yakni Pantai Balekambang juga terus berproses. Nantinya, dalam mengoptimalkan potensi wisata di dua pantai ikonik tersebut, Pemkab Malang juga akan melibatkan investor.
Baca Juga : Mas Dhito Targetkan 2024 Desa di Kabupaten Kediri 100 Persen ODF
Beberapa waktu lalu Bupati Malang HM Sanusi beserta jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan pihak terkait, juga telah melakukan peninjauan ke dua pantai yang menjadi ikon di Kabupaten Malang tersebut.
Sejumlah aspek mulai dari potensi serta pengembangan wisata hingga akses jalan menuju Pantai Balekambang dan Ngliyep, tak luput dari peninjauan. Sanusi menyebut, dari hasil peninjauannya potensi wisata di kedua pantai tersebut sangat menjanjikan. Sehingga tinggal dimaksimalkan dari segi manajemen pengelolaan wisata.
"Tentunya potensi wisata kita ini cukup menjanjikan, asal nanti dikelola dengan manajemen yang bagus," ucapnya.
Menurutnya, jika manajemen pengelolaan wisata lebih dimaksimalkan, maka akan menarik para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Malang.
"Harapannya juga ada investasi yang dibangun di tempat wisata kita, utamanya di Ngliyep dan Balekambang ini," imbuhnya.
Saat ini Sanusi telah meminta kepada pengelola wisata untuk terus berkreasi dan melakukan evaluasi. Sehingga apa yang menjadi harapan wisatawan bisa terealisasi.
"Nanti kita tata sesuai dengan kemauan para wisatawan ketika berkunjung ke pantai itu apa yang dicari, itu kita siapkan dan sediakan di Pantai Ngliyep," tuturnya.
Berdasarkan hasil evaluasi sejauh ini, potensi wisata khususnya pantai di Kabupaten Malang akan memadukan dua unsur. Yakni unsur alam dan buatan.
Unsur buatan tersebut di antaranya meliputi spot foto hingga wahana yang menunjang wisata pantai.
"Di pantai itu ada spot yang selain dari alam itu ada wisata buatan," ujarnya.
Selain memadukan dua unsur tersebut, Sanusi juga memberikan catatan kepada pengelola wisata pantai untuk menyediakan kuliner khas. Dengan begitu diharapkan bisa menarik wisatawan dari luar wilayah Kabupaten Malang.
Baca Juga : 3 Juli, DPRD Kota Malang Mulai Penjaringan untuk Usulan Pj Wali Kota
Menurut Sanusi, selain potensi wisata alam dan buatan, wisata kuliner juga terbukti menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Utamanya yang berasal dari luar daerah Kabupaten Malang.
"Kalau orang berwisata dari luar daerah nanti yang dicari makanan yang khas di daerah itu, dan tempatnya juga harus nyaman," ungkapnya.
Dalam realisasinya, setidaknya ada dua pantai yang menjadi prioritas Pemkab Malang. Yakni Pantai Ngliyep dan Balekambang.
Pertimbangannya, selain telah menjadi ikon wisata di Kabupaten Malang. Secara wewenang aset Pantai Ngliyep telah menjadi milik Kabupaten Malang. Sedangkan Pantai Balekambang, saat ini proses sertifikat aset sedang dalam proses.
"Di Pantai Ngliyep itu sudah menjadi milik Kabupaten Malang, maka itu bisa dibangun. Tapi kalau yang di sini (Pantai Balekambang) ini kan sertifikat-nya belum keluar. Nanti kalau sudah keluar baru kita bangun," terangnya.
Diterangkan Sanusi, pengurusan aset wisata di Kabupaten Malang termasuk di Pantai Balekambang penting untuk dilakukan. Sebab berkaitan dengan upaya Pemkab Malang dalam memajukan potensi wisata. Termasuk anggaran yang nantinya akan dialokasikan untuk mempermak wisata pantai di Malang Selatan tersebut.
"Kalau sudah jadi milik Kabupaten Malang bisa kita anggarkan. Tapi kalau belum, jalan-pun kita tidak boleh bangun di jalan yang bukan miliknya Kabupaten Malang," tegasnya.
Terkait anggaran, Sanusi mengaku masih melakukan pengkajian lebih lanjut. Namun yang jelas anggaran yang akan digelontorkan untuk mengoptimalkan potensi wisata di Kabupaten Malang, akan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan sumber keuangan di Pemkab Malang.
"(Anggarannya) tergantung kebutuhannya nanti," tukasnya.