JATIMTIMES - Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang menggelar bimbingan teknis (bimtek) yang melibatkan 50 Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) dari 30 kecamatan yang ada di Kabupaten Malang.
Kepala Diskominfo Kabupaten Malang Ricky Meinardhy menyampaikan, bahwa bimtek yang dikhususkan bagi 50 KIM di Kabupaten Malang ini bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan kapasitas lembaga komunikasi publik.
Baca Juga : BUMD Merugi, Dewan Dorong Pemkab Malang Konsultasi ke BPK
Untuk itu, Diskominfo Kabupaten Malang menghadirkan beberapa pemateri yang berkompeten di bidangnya dengan tiga materi berbeda. Yakni materi pertama kelembagaan KIM yang akan disampaikan oleh Kepala Bidang Komunikasi Diskominfo Kabupaten Malang Johan Dwijo Saputro.
Kemudian materi kedua terkait tips menulis berita sederhana yang akan disampaikan oleh Pimpinan Redaksi Tabloid Jawa Timur Rahmat. Lalu materi ketiga terkait fotografi dengan handphone yang akan disampaikan oleh redaktur JatimTIMES.com A Yahya.
Ricky menyampaikan, perkembangan KIM di Kabupaten Malang sangat pesat. Dari data Diskominfo Kabupaten Malang, pada tahun 2017-2019 tercatat terdapat 28 KIM. "Setelah itu terus dilakukan upgrading pembinaan dan pembentukan sampai dengan Juni 2023 berjumlah 215 KIM," ungkap Ricky, Rabu (21/6/2023).
Pihaknya menuturkan, bahwa penguatan kapasitas lembaga komunikasi publik dalam hal ini KIM untuk merespons pesatnya perkembangan teknologi, informasi dan komunikasi di era digital yang terus berkembang.
"Maka penggunaan teknologi informasi dan komunikasi menjadi sesuatu yang sangat penting terkait dengan aktivitas kehidupan kita sehari-hari," tutur Ricky.
Selain itu, bimtek terhadap 50 KIM ini juga bertujuan untuk meningkatkan literasi informasi dan mengatasi kesenjangan informasi bagi seluruh masyarakat Kabupaten Malang.
Baca Juga : Bertemu Pengurus PPDI, Mas Dhito Sampaikan Tiga Pesan Penting bagi Perangkat Desa
Kemudian, dengan kualitas KIM yang bagus, dapat membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang untuk menangkal informasi hoax atau berita bohong kepada masyarakat luas. Termasuk menjaring aspirasi masyarakat dan menjembatani untuk penyelesaiannya melalui forum-forum dialog dengan Pemkab Malang.
"Harapannya bisa menangkal disiinformasi atau informasi hoax, karena KIM yang lebih tahu data dan fakta di desa, dapat memberikan informasi yang benar dan akurat," terang Ricky.
Lebih lanjut, Ricky berharap masing-masing peserta dari 50 KIM yang ada di 30 kecamatan di Kabupaten Malang yang mengikuti kegiatan bimtek ini dapat memanfaatkan sesi tanya jawab dengan para narasumber.
"Karena narasumber kita dari praktisi media harapannya dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kepada anggota KIM agar kita menyampaikan informasi kepada masyarakat dengan baik," pungkas Ricky.