JATIMTIMES - Salah satu peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yakni Anis Mahruniya (25) mengapresiasi berbagai bentuk layanan yang diberikan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan untuk kemudahan akses mendapatkan layanan kesehatan.
Anis yang merupakan peserta JKN dari segmen kepesertaan Pekerja Penerima Upah (PPU) ini merasa bersyukur telah menjadi peserta JKN sejak 2020 lalu. Pasalnya, langkah tersebut diambil Anis sebagai bentuk ikhtiar atau usaha perlindungan diri dan antisipasi jika mengalami sakit. Meskipun dirinya berharap memiliki kondisi tubuh yang selalu sehat. Ditambahkan Anis bahwa menjadi peserta JKN ibarat seperti peribahasa "Sedia Payung Sebelum Hujan".
Baca Juga : Perluas Kepesertaan, BPJS Ketenagakerjaan Kediri Latih dan Rekrut Calon Anggota Perisai
Anis mengatakan, meskipun sudah terdaftar sebagai peserta JKN sejak 2020 lalu, dirinya mulai aktif menggunakan kepesertaan JKN pada tiga bulan yang lalu untuk menjalani operasi pengangkatan kista ovarium. Untuk diketahui, bahwa kista ovarium merupakan kantong berisi cairan yang tumbuh di indung telur (ovarium) wanita.
"Selama saya melakukan pemeriksaan di FKTP hingga operasi dan rawat inap di rumah sakit tidak ada tambahan iuran biaya, semuanya tercover Program JKN," ungkap Anis.
Menurut pengakuannya, selama mendapatkan pelayanan kesehatan tidak ada pembedaan pelayanan antara pasien umum maupun pasien yang menjadi peserta JKN. Selain itu, pelayanan kesehatan yang diberikan juga bagus.
"Pelayanan yang saya dapatkan juga bagus. Petugas administrasi, perawat dan dokter sudah sangat baik dalam memberikan pelayanan," tutur Anis.
Terlebih lagi, dengan adanya inovasi layanan Aplikasi Mobile JKN juga semakin memudahkan peserta JKN dalam mendapatkan akses layanan kesehatan. Terutama untuk layanan pendaftaran antrean online yang membuat peserta JKN tidak perlu menunggu terlalu lama saat melakukan pengobatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) hingga rumah sakit.
Sementara itu, menurut Anis BPJS Kesehatan telah berhasil mengelola Program JKN. Hal itu terbukti dengan tingkat kepuasan dan kepercayaan masyarakat yang menjadi peserta JKN atas akses pelayanan kesehatan yang diberikan.
Baca Juga : 22 Kepala Daerah di Indonesia Deklarasikan Jaket Bung Karno di Kota Blitar
Pihaknya pun juga menepis anggapan-anggapan yang menyebut menjadi peserta JKN akan susah mendapatkan pelayanan kesehatan, serta diperlakukan berbeda oleh pihak fasilitas kesehatan.
"Semua itu tidak benar, apabila dalam proses mendapatkan pelayanan kita sudah sesuai prosedur, maka semuanya juga akan terasa mudah," tutur Anis.
Menurut Anis, menjadi peserta JKN sangatlah penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Terlebih lagi, sebagai manusia biasa, tidak ada yang tahu kapan akan terkena sakit dan biaya pengobatan yang bakal dikeluarkan nantinya.
Oleh karena itu, Anis berharap seluruh masyarakat Indonesia segera mendaftarkan diri sebagai peserta JKN. Seiring dengan itu, dirinya juga berharap agar BPJS Kesehatan untuk terus melakukan inovasi-inovasi yang berfokus pada peningkatan mutu layanan.