JATIMTIMES - Operasi pencarian dan penyelamatan besar-besaran sedang berlangsung di Atlantik tengah usai kapal selam turis dinyatakan hilang saat menyelam ke bangkai kapal Titanic pada Minggu (18/6/2023).
Melansir laporan BBC News, menurut keterangan Badan Penjaga Pantai Amerika, kontak dengan kapal selam tersebut hilang sekitar satu jam 45 menit setelah menyelam.
Baca Juga : Ini Kemampuan Digital yang Banyak Dikuasai Warga +62, Download Jadi yang Pertama
Perusahaan swasta yang mengoperasikan kapal, OceanGate, mengatakan semua opsi sedang dilakukan untuk menyelamatkan lima orang di dalam kapal selam itu.
Tiket berharga $250.000 (Rp 3.754.037.500) yang dibayar oleh lima orang dalam kapal selam itu untuk perjalanan delapan hari. Termasuk menyelam ke bangkai kapal di kedalaman 3.800 m (12.500 kaki).
Menurut pejabat setempat, instansi pemerintah, Angkatan Laut AS dan Kanada, serta perusahaan laut komersial membantu operasi penyelamatan.
Diketahui, bangkai kapal Titanic terletak sekitar 435 mil (700 km) selatan St John's, Newfoundland. Sementara misi penyelamatan dijalankan dari Boston, Massachusetts, Amerika Serikat.
Kapal yang hilang diyakini sebagai kapal selam Titan milik OceanGate, yakni kapal selam seukuran truk yang menampung lima orang dan biasanya menyelam dengan pasokan oksigen darurat selama empat hari.
Pada Senin (19/6/2023), Laksamana Muda John Mauger dari penjaga pantai AS mengatakan bahwa pihaknya mengatakan oksigen terisi penuh sehingga bisa digunakan untuk 70 hingga 92 jam.
"Kami mengantisipasi ada (oksigen) antara 70 dan 96 jam penuh yang tersedia saat ini," ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa dua pesawat, sebuah kapal selam dan pelampung sonar terlibat dalam pencarian kapal tersebut. Namun karena kejadian kapal selam hilang berada di area terpencil, membuat operasi pencarian sulit.
Baca Juga : Tawarkan Wisata Sejarah Desa Macan Putih Terus Berbenah dan Bersolek
Laksamana Muda Mauger mengatakan tim penyelamat melakukan segala yang mereka bisa untuk membawa mereka yang ada di kapal pulang dengan selamat.
Menurut keluarganya, Hamish Harding, seorang pengusaha dan penjelajah sekaligus miliarder Inggris berusia 58 tahun, termasuk di antara mereka yang berada di kapal selam yang hilang.
Melalui media sosialnya pada Sabtu (17/6/2023), Harding mengatakan dia bangga akhirnya mengumumkan bahwa dia akan ikut misi ke bangkai kapal Titanic. Dia juga menambahkan karena musim dingin terburuk di Newfoundland dalam 40 tahun, misi tersebut dimungkinkan akan menjadi misi berawak pertama dan satu-satunya ke Titanic pada tahun 2023.
Dia kemudian menulis: "Jendela cuaca baru saja terbuka dan kami akan mencoba menyelam besok (Minggu)".
OceanGate juga mengatakan "seluruh fokusnya [adalah] pada awak kapal selam dan keluarga mereka".
"Kami sangat berterima kasih atas bantuan ekstensif yang kami terima dari beberapa lembaga pemerintah dan perusahaan laut dalam dalam upaya kami untuk menjalin kembali kontak dengan kapal selam," tambahnya.