JATIMTIMES - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengonfirmasi bahwa pasukan udara AS telah menjatuhkan bom pada tiga situs nuklir utama Iran, Fordow, Natanz, dan Esfahan.
"Ini adalah momen bersejarah bagi Amerika Serikat, Israel, dan dunia. Iran sekarang harus menyetujui untuk mengakhiri perang ini,” tulis Donald Trump di Truth Social, yang dikutip CNBC, Minggu (22/6/2025).
Baca Juga : Pembentukan Koperasi Merah Putih Disebut Tergesa-gesa, Diskopindag Kota Malang: Itu Percepatan
Langkah ini menjadi babak baru dalam agresi militer terhadap Republik Islam Iran, yang sebelumnya sudah diserang Israel selama sepekan penuh dalam Operasi Rising Lion. Amerika Serikat tak hanya menjadi penyokong dari balik layar, kini tampil sebagai pelaku langsung.
Pengumuman yang sekaligus menandai bahwa Amerika Serikat resmi ikut menggempur Iran tersebut mendapat reaksi dari para pemimpin dunia.
Reaksi Para Pemimpin Dunia Usai AS Ikut Gempur Iran
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres memperingatkan bahwa serangan AS terhadap Iran merupakan eskalasi berbahaya di kawasan yang sudah tidak stabil, yang menjadi ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan global.
“Ada risiko yang meningkat bahwa konflik ini dapat dengan cepat menjadi tak terkendali – dengan konsekuensi yang sangat buruk bagi warga sipil, kawasan, dan dunia,” kata Guterres dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip oleh Reuters.
“Di saat yang genting ini, sangat penting untuk menghindari spiral kekacauan. Tidak ada solusi militer. Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi. Satu-satunya harapan adalah perdamaian,” ujarnya.
PBB sangat mengutuk pemboman fasilitas nuklir Iran oleh AS, yang merupakan eskalasi berbahaya dari konflik di Timur Tengah. Agresi ini secara serius melanggar Piagam PBB dan hukum internasional serta menyeret umat manusia ke dalam krisis dengan konsekuensi yang tak dapat diubah.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Venezuela, Yvan Gil juga mengutuk serangan tersebut dalam sebuah pesan di Telegram.
“Venezuela mengutuk agresi militer AS terhadap Iran dan menuntut penghentian permusuhan secara segera. Venezuela secara tegas mengutuk pemboman yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat, atas permintaan Israel, terhadap fasilitas nuklir di Republik Islam Iran, termasuk kompleks Fordow, Natanz, dan Isfahan,” tutur dia.
Baca Juga : Tim Futsal Putra Kota Batu Dibantai Ngawi 0-8 di Pertandingan Perdana Grup D Porprov IX Jatim 2025
Begitu juga dengan Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel. Dia pun mengutuk serangan tersebut melalui platform media sosial X.
“Kami sangat mengutuk pemboman fasilitas nuklir Iran oleh AS, yang merupakan eskalasi berbahaya dari konflik di Timur Tengah. Agresi ini secara serius melanggar Piagam PBB dan hukum internasional serta menyeret umat manusia ke dalam krisis dengan konsekuensi yang tak dapat diubah,” sebut dia.
Secara terpisah, Kementerian Luar Negeri Meksiko menyerukan dialog diplomatik. Melalui platform X, Meksiko mendesak agar segera dilakukan dialog diplomatik demi perdamaian antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik di Timur Tengah.
“Sesuai dengan prinsip konstitusional kebijakan luar negeri kami dan keyakinan damai negara kami, kami mengulangi seruan untuk meredakan ketegangan di kawasan. Pemulihan hidup berdampingan secara damai di antara negara-negara di kawasan merupakan prioritas tertinggi,” jelas kementerian tersebut.
Sedangkan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa keputusan berani Donald Trump akan mengubah sejarah.
Berbicara beberapa menit setelah serangan terjadi, Netanyahu berkata, “Presiden Trump dan saya sering mengatakan bahwa perdamaian melalui kekuatan. Kekuatan datang lebih dulu, lalu perdamaian menyusul. Dan, malam ini, Donald Trump dan Amerika Serikat bertindak dengan sangat kuat.”