free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Keluarga Ungkap Korban Kecelakaan Maut Asrikaton Tinggalkan Empat Orang Anak

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Dede Nana

13 - Jun - 2023, 04:13

Placeholder
Kondisi rumah korban yang berada di Jalan Cakalang, Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Senin (12/6/2023). (Foto: Dok. JatimTIMES)

JATIMTIMES - Kecelakaan maut yang menewaskan empat orang pada Minggu (11/6/2023) di Jalan Raya Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, menyisakan kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan. 

Berdasarkan informasi yang diterima JatimTIMES.com, terdapat empat korban meninggal dunia yang tiga di antaranya merupakan satu keluarga. Yakni Slamet Riyadi (51), Khoirul Ummah (39) dan Muhammad Syarif Hidayatullah (10 bulan). 

Baca Juga : Bikin Bangga, Peserta Seleksi Perdana Gandrung Sewu 2023 Capai Ratusan Orang

Ketiganya merupakan warga Jalan Cakalang, Kelurahan Polowijen, Kota Malang. Sedangkan satu korban meninggal dunia lainnya yakni Nia Istiharoh (29) merupakan warga Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. 

Keponakan salah satu korban bernama Slamet yakni Diah Fitri mengungkapkan, bahwa pasca kecelakaan maut tersebut, almarhum dan almarhumah yang menjadi korban bersama anaknya berusia 10 bulan itu meninggalkan empat orang anak.  

Untuk diketahui, Slamet Riyadi dan Khoirul Ummah memiliki lima orang anak, yang terdiri dari tiga perempuan, dan dua laki-laki. Pasca terjadinya kecelakaan maut tersebut, pasangan suami istri (pasutri) tersebut meninggalkan empat anak. 

Pertama, Dzurrotun Nashichatus Salmah; kedua, Ikfina Maulidah Salmah; ketiga, Mumtaz Azzahirah Salmah; dan keempat, Muhammad Akbar Khoiruddin. Sedangkan yang kelima Muhammad Syarif Hidayatullah berusia 10 bulan turut menjadi korban dalam kecelakaan maut tersebut. 

"Anak nomor satu di pesantren baru kemarin lulus SMP, anak nomor dua masih kelas empat MI, anak nomor tiga masih kelas dua MI, dan anak nomor empat mau masuk sekolah usianya empat tahun," ungkap Diah, Senin (12/6/2023). 

Menurut Diah, sebelum kecelakaan maut terjadi, almarhum dan almarhumah beserta anak terakhirnya berangkat menuju salah satu Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang untuk mengantarkan anak pertamanya mendaftar sebagai santri di Pondok Pesantren tersebut. 

Setelah itu, ketika mengarah kembali ke jalan pulang di tengah hujan deras, korban mengalami kecelakaan maut dengan ditabrak oleh sebuah mobil pickup dengan nomor polisi (nopol) N-8315-EJ yang dikemudikan Didit. Akhirnya satu keluarga ini meninggal dunia di lokasi kecelakaan. 

"(Almarhum dan almarhumah) dari menghadiri acara wisuda terus mendaftarkan anak nya yang nomor satu di pesantren, jadi itu perjalanan pulang," ujar Diah. 

Diah mengungkapkan, Slamet dan Khoirul Ummah merupakan pasutri yang sangat baik ke keluarga maupun ke tetangga sekitar rumah. Terlebih lagi, keduanya dikenal sangat bermasyarakat dengan warga sekitar. 

"Pak Slamet disini jadi mudin kalau Bu Khoirul jadi guru ngaji, keduanya sangat sangat baik mas," tutur Diah. 

Baca Juga : Pulang dari Pondok, Modin dan Keluarganya Meninggal Usai Terlibat Kecelakaan di Pakis

Lebih lanjut, pihaknya menyampaikan, saat ini dari pihak keluarga sedang berunding mengenai keempat anak Slamet dan Khoirul yang saat ini masih bersekolah. 

"Masih belum tahu (nanti siapa yang akan merawat keempat anaknya), belum dirundingkan karena masih di suasana duka," kata Diah. 

Sementara itu, Khairul Ambi (51) salah satu tetangga korban mengatakan, bahwa mendiang Slamet dan Khoirul Ummah merupakan pasutri yang sangat baik dan merupakan sosok panutan di lingkungan sekitar. 

"Selama bertetangga, almarhum orangnya baik, saya kan masih baru disini belum ada 10 bulan. Disini almarhum sebagai panutan orang sini," ujar Khairul. 

Terlebih lagi kata Khairul, sosok almarhum sangat rajin melakukan salat lima waktu dan menjadi imam salat di masjid atau musala sekitar rumah. "Almarhum mengimami, setiap lima waktu, ngajar TPA juga," imbuh Khairul. 

Pihaknya mengaku, warga di sekitar rumah almarhum dan almarhumah sangat kehilangan sosok yang dijadikan panutan untuk melakukan hal-hal baik. "Merasa Kehilangan semua masyarakat sini sebagai panutan," tandas Khairul.  

Sebagai informasi, seperti yang telah diberitakan sebelumnya, bahwa pengemudi mobil pickup atas nama Didit (40) warga Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan atas kejadian kecelakaan maut yang menewaskan empat orang dan satu orang luka berat.


Topik

Peristiwa lakalantas maut lakalantas di kabupaten malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Dede Nana