free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Perih hingga Panas Seperti Terbakar di Dada? Ini Cara Mengatasinya  

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

08 - Jun - 2023, 04:16

Placeholder
Ilustrasi heartburn (foto: Google)

JATIMTIMES - Heartburn adalah sensasi perih dan panas seperti terbakar di dada. Melansir situs alodokter, kondisi ini termasuk normal dan umum terjadi. Namun, jika sudah muncul berulang kali hingga mengganggu aktivitas sehari-hari, heartburn memerlukan penanganan yang lebih serius.

Seseorang dimungkinkan mengalami heartburn ketika asam lambung bersentuhan dengan lapisan  kerongkongan atau esofagus. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti diantaranya, rasa terbakar di belakang tulang dada, leher, dan tenggorokan; perubahan rasa; batuk; serta suara serak yang diperburuk dengan makan, mencondongkan tubuh ke depan, dan berbaring. 

Baca Juga : Musim Kemarau Masih Ada Hujan, Dinkes Kota Batu Imbau Waspadai 4 Penyakit Ini

Ketidaknyamanan heartburn dapat berlangsung selama beberapa jam. Jika terus berulang, heartbun juga bisa berkembang menjadi kondisi yang disebut penyakit refluks gastroesofageal atau gastroesophageal reflux disease (GERD).

Sedangkan penyakit GERD adalah penyakit yang terjadi pada saluran pencernaan atau lebih tepatnya terjadi akibat asam lambung yang naik.

Untuk mencegah kondisi heartbun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut ini upaya untuk mengatur Heartbun, dikutip dari buku "Andai Dalam Sel-Sel Tubuhmu Berbicara" karya perawat Rizal Do. 

1  Kurangi atau hindari makanan pedas, berminyak, dan berlemak tinggi. Jauhi juga buah-buah sitrus, peppermint, alkohol, kopi, minuman berkafein, dan juga cokelat. 

2. Hindari makan dengan porsi terlalu banyak. Ingat! Makan cukup dengan porsi cukup, teratur, gizi seimbang, dan mood yang bagus. 

3. Hindari olahraga dengan intensitas berat di luar batas. 

4. Hindari merokok. 

5. Tinggikan kepala lebih tinggi dari biasanya ketika tidur. Gunakan tumpukan bantal atau kasur yang dapat diatur ketinggian kepalanya. 

6. Tidur miring menghadap kiri. Posisi tidur miring kiri dianjurkan untuk penderita refluks asam -lambung atau GERD karena gravitasi menahan isi lambung untuk tidak mengalir ke sfingter atau katup sehingga dapat menurunkan risiko refluks. 

Baca Juga : Berdasarkan Bulan Timbang, Stunting di Kabupaten Malang Turun di Angka 6,7 Persen

Selain itu, Rizal Do juga menyarankan agar tidak rebahan atau tiduran setelah makan. Jarak tiduran setelah makan sekitar 2 sampai 4 jam. 

Mengapa harus diberi jarak tidur setelah makan? Menurut Rizal Do, pengosongan lambung biasanya butuh sekitar 2-4 jam bergantung pada jenis dan porsi makanan kita.

"Kalau cuma makan pisang dua biji doang kayaknya bisa nunggunya hanya setengah jam. Tp makanan berat ya jeda dulu 3 jam," tulis Rizal Do melalui akun Twitternya, dikutip Rabu, (7/6/2023). 

"Kalau sudah terjadi refluks hingga ngerasain panas/nyeri di dada (heartburn), pertolongan pertamanya bisa dengan ngunyah dan telen antasida. Bisa didapat dari promag tuh. Kalau antasida dirasa sudah ga mempan mengatasi heartburn, saatnya memeriksakan diri," imbuh Rizal Do. 

Nah, bagi kalian yang tidak tahan godaan rebahan setelah makan, Rizal Do juga menyarankan agar duduk sambil bersandar. 

"Gabisa dipungkiri emang godaan rebahan setelah makan tuh selalu ada. Sebenernya bisa diatasi dengan senderan aja. Nyendernya juga boleh setengah duduk sehingga gak sampai rebah horizontal gituu," cuit Rizal Do. 


Topik

Kesehatan Kesehatan heart burn



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni