JATIMTIMES - Geliat pariwisata di Kota Malang mengalami pertumbuhan dalam beberapa waktu terakhir. Sehingga meskipun tak memiliki potensi alam berbasis alam, upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk mempercantik tempat wisatawa ternyata cukup berdampak.
Hal tersebut tentunya juga berdampak pada perekonomian di Kota Malang yang terus menguat. Hal tersebut salah satunya ditunjukan dengan tingkat okupansi hotel yang juga turut meningkat.
Baca Juga : Disparbud Kabupaten Malang Bakal Bangun Gedung Kesenian di Empat Wilayah
"Alhamdulillah, Kota Malang pertumbuhan ekonominya patut kita syukuri, dan yang perlu kita cermati, maka ini peluang bagi sektor-sektor lain untuk tumbuh," ujar Wali Kota Malang Sutiaji.
Menurutnya, pertumbuhan ini berpengaruh pada sektor-sektor lain. Hal itulah yang ia tangkap sebagai peluang untuk mendorong sektor lain untuk turut berdampak. Salah satunya sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Pariwisata kita bagus, animo masyarakat dan wisatawan dengan konsep Heritage nya (Kayutangan) bisa diterima, occupancy hotel naik, ini harus diikuti oleh sektor lain contohnya ada UMKM, karena ini konsepnya linear dan ada korelasinya," jelas Sutiaji.
Dirinya meyakini bahwa pertumbuhan pariwisata menjadi peluang mendukung sektor lain utamanya UMKM untuk berkembang. Terlebih di Kota Malang ini, dilansir dari malangkota.go.id, sudah ada sekitar 8.000 UMKM dengan varian usaha yang bermacam-macam.
Diantaranya jasa, kriya, fesyen, olahan makanan, dan masih banyak lagi. Lebih lanjut, menurut Wali Kota Sutiaji, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah konkret melalui perangkat daerah sesuai tusinya.
Selain itu juga menggelorakan 'UMKM Naik Kelas', dimana hal itu menurutnya juga perlu ditunjang dengan penguatan di sisi hilir. Yang beberapa diantaranya meliputi kemudahan perizinan melalui OSS, penguatan hak intelektual atau hak cipta, dan melibatkan komunitas kreatif dalam packaging dan pemasaran.
Baca Juga : Wali Kota Madiun Ajak Guru Kenalkan Potensi Daerah untuk Tingkatkan Keterampilan Siswa
"Untuk itu perlu kita perhatikan dan kita kuatkan semangat UMKM naik kelas. Perlu kita perkuat sektor hilir nya, kita benahi (mekanisme) perizinannya, kita kuatkan legalitas produknya," imbuh Sutiaji.
Bukan hanya itu, berbagai event berskala besar yang digelar, juga dimaksudkan untuk memafisilitasi UMKM dalam pemasaran produknya. Mulai event Malang City Expo sampai hingga serangkaian event yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-109 Kota Malang belum lama ini.
Dirinya pun berharap gelaran event-event ini menjadi media branding dan pemasaran bagi para UMKM yang terlibat. Bahkan dirinya punya harapan besar bahwa keterlibatan UMKM Kota Malang tidak hanya di event tingkat lokal, regional dan nasional, tetapi juga sampai di tingkat internasional.
"Malang kota kreatif, kita bisa fasilitasi packaging dan pola pemasarannya, kita kan punya kegiatan rutin, kita tampung, kita fasilitasi, di semua tingkat baik lokal, regional dan nasional. Kalau perlu di tingkat internasional, UMKM kita juga harus berpartisipasi," pungkas Sutiaji.