JATIMTIMES - Mimpi berjumpa dengan Rasulullah SAW menjadi keistimewaan tersendiri bagi umat Islam. Bahkan, sejumlah hadist pun juga membenarkan adanya seseorang yang dapat bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW karena setan tak mampu menyerupai Rasulullah SAW ketika dalam mimpi.
Seorang sufi diyakini dapat mengalami pertemuan tidak langsung dengan Rasulullah melalui sebuah mimpi. Hal ini sempat ditulis Prof Dr H Indri MAg, dalam tulisannya pada buku Problematika Autentisitas Hadis Nabi dari Klasik hingga Kontemporer.
Baca Juga : Sering Konsumsi Air Dingin? Awas Dampaknya Buruk Bagi Organ Tubuh Ini
Bukan hanya pada kalangan Sufi. Namun juga pada umat Islam pada umumnya. Terlebih lagi, menurut hadits, Rasulullah SAW pernah menyatakan jika seorang yang bermimpi bertemu dengannya, sejatinya telah benar-benar melihat dan bertemu dengannya.
Seorang ulama, Syeikh Sirrin juga mengemukakan pendapatnya pada tulisan tentang tabir mimpi. Dalam tulisannya, seseorang yang mengaku pernah bermimpi bertemu dengan orang-orang shaleh, terlebih lagi Rasulullah SAW merupakan mimpi yang benar.
Meski begitu, apa yang terjadi dan apa yang dialami seseorang dalam mimpi tidaklah dapat dijadikan dasar untuk mengambil sebuah kesimpulan.
Beberapa Ulama lain pun juga meyakini bahwa hal tersebut tidak lantas menjadi dasar untuk mengambil sebuah kesimpulan. Mimpi bertemu dengan Rasulullah SAW tidaklah dapat juga menjadi ukuran tingkat keimanan seseorang. Ulama yang meyakini hal tersebut antara lain al imam Al Gazali, Ibnu Qayyim, ulama empat mazhab, para tokoh ulama aqidah al Asy'ariy dan al Maturidiy.
Terkait mimpi dapat bertemu dengan Rasulullah SAW, sejumlah hadist juga menjelaskan dan mengaminkan hal tersebut.
Hadist riwayat Bukhari, "Dari Abu Salamah bahwa Abu Hurairah berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Barangsiapa yang melihatku saat mimpi, maka ia akan melihatku dalam keadaan sadar dan setan tidak dapat menyerupai diriku".
Baca Juga : Bakal Cawapres Anies Baswedan Tak Kunjung Ditentukan, Demokrat Bakal Evaluasi Koalisi
Kemudian, hadist yang masih diriwayatkan Al Bukhari, "Dari Abu Salamah bahwa Abu Qatadah berkata: Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang melihatku (saat mimpi), maka ia benar-benar melihat kebenaran".
Ada lagi hadist lainnya dari dari Al Bukhari, "Dari Anas menyampaikan, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melihatku saat mimpi, maka ia akan melihatku dalam keadaan sadar dan setan tidak dapat menyerupai diriku. Mimpi seorang mukmin bagian dari empat puluh enam kenabian".
Selanjutnya ada lagi hadist riwayat dari Abu Dawud, "Dari Abu Hurairah, ia berkata: "Saya mendengar Rasulullah saw bersabda, Barangsiapa yang melihatku saat mimpi, maka ia akan melihatku dalam keadaan sadar atau benar-benar seakan-akan melihatku dalam keadaan sadar dan setan tidak dapat menyerupai diriku".