JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang sedang berupaya untuk mengembangkan sektor pertanian. Salah satu komoditas pertanian yang sedang dikembangkan adalah cabai.
Bupati Malang HM. Sanusi menyebut, saat ini pihaknya terus mendorong pemerintah desa (Pemdes) untuk merealisasikan program One Village One Product, One Village One Destination.
Baca Juga : Perumda Tirta Kanjuruhan Genap Berusia 42 Tahun, Fokus Dukung Program Prioritas Pemkab Malang
Hal itu dilakukan untuk mengoptimalkan potensi yang ada di desa. Baik itu potensi wisata maupun produk unggulan lainnya. Terutama di sektor pertanian.
"Saya berharap di setiap desa ada prodak unggulan, utamanya di bidang pertanian," katanya saat memberikan pengarahan dalam agenda pemerintahan yang berlangsung belum lama ini.
Beberapa waktu lalu, Pemkab Malang beserta sejumlah pihak terkait telah melaksanakan gerakan menanam cabai dan budidaya ikan di Taman Ketahanan Pangan, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.
"Kemarin di Desa Mulyoagung ada cabai, kalau hidup semua satu batang bisa hasilkan 2 kilogram, maka akan ada 32 ton. Kalau di kali (harga cabai per kilogram, red) Rp 50 ribu itu hasilnya ada sekitar Rp 1,5 miliar," jelas Sanusi.
Menurut Sanusi, langkah tersebut dilakukan salah satunya ditujukan untuk mengantisipasi terjadinya inflasi. "Itu tidak disengaja, karena hasilnya (dipanen) sedikit-sedikit, sehingga tidak terasa. Tapi kalau ditotal secara global, itu nilainya besar. Makanya seperti itu ditujukan untuk mengurai inflasi," imbuh Sanusi.
Sekedar informasi, merujuk pada website resmi Pemkab Malang, data Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Malang menyebut ketersediaan cabai rawit di sepanjang tahun 2022 mencapai 82.371 ton. Sedangkan total kebutuhan konsumsi sebesar 14.542 ton. Artinya mengalami surplus sekitar 68 ribu ton.
Baca Juga : Curhat Petani Desa Segobang yang Sering Kesulitan Pupuk saat Musim TanamĀ
Sementara itu, di awal tahun hingga Maret 2023, tingkat ketersediaan cabai rawit di Kabupaten Malang menyentuh angka 21.503 ton. Diharapkan dengan adanya capaian tersebut, harga jual cabai di Kabupaten Malang mampu bertahan pada angka yang stabil.
Bupati Malang berharap, masyarakat mampu mempertahankan produksi komoditas cabai. Termasuk mereplikasikan apa yang sudah diterapkan di Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau.
"Tentunya desa-desa yang lain bisa mengikuti untuk berpacu. Fastabiqul Khairat yakni berlomba-lomba dalam kebaikan. Sehingga bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya," tukas Sanusi.