JATIMTIMES – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi rupanya tertarik dengan perawat asal Indonesia. Tidak sekedar tertarik, Kemenkes Arab Saudi menyiapkan kuota 500 tenaga medis untuk perawat asal Indonesia yang direkrut sebagai PNS-nya.
Ini dikarenakan kesopanan dan juga keramahan perawat asal Indonesia yang menjadikan negara minyak tersebut kepincut dengan pelayanannya. Terlebih banyak jamaah umroh dan haji yang berasal dari Indonesia. Sehingga dengan merekrut perawat asal Indonesia, Negara Arab Saudi bisa memberikan layanan maksimal kepada wisatawannya, termasuk jamaah umroh dan haji asal Indonesia.
Baca Juga : BMH Buka Kembali Program Qurban Manfaat Ganda Plus Jariyah Sumur Bor
Hal ini disampaikan dr. Faida MMR selaku founder dari Bina Sehat Training Center (BTSC) sekaligus direktur Rumah Sakit Bina Sehat Jember dan Rumah Sakit AL Huda Banyuwangi, saat menerima kedatangan delegasi dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang melakukan tes seleksi terhadap 200 perawat dan bidan di rumah Sakit Bina Sehat Jember, Jumat (2/6/2023).
“Kami bersyukur dipercaya oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi sebagai penyalur perawat asal Indonesia. Ini sudah berlangsung dalam 5 tahun terakhir. Sejauh ini sudah ada 200 lebih perawat asal Indonesia yang kami kirim untuk bekerja di rumah sakit pemerintah Arab Saudi,” ujar mantan Bupati Jember kepada sejumlah wartawan.
Faida juga menyatakan, bahwa untuk tahun ini sedikit ada keistimewaan. Di mana, sebelumnya perawat yang akan dikirim ke rumah sakit pemerintah di Arab Saudi menjalani test seleksi di Jakarta. Namun untuk tahun ini, delegasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi justru datang ke daerah, yakni ke Jember.
“Jika sebelumnya perawat yang akan dikirim ke Dubai, Arab Saudi, maupun ke Kuwait, seleksi dilakukan di Jakarta, untuk tahun ini seleksi dilakukan di daerah. Jember satu-satunya kota yang menyelenggarakan seleksi tersebut dan dikunjungi oleh Delegasi dari Kemenkes Arab Saudi,” ujar Faida.
Menurut Faida, tenaga medis seperti perawat dan bidan dari Indonesia yang dibutuhkan oleh Kementerian Kesehatan Arab Saudi berjumlah 500 orang. Namun saat ini pihaknya baru bisa memenuhi 200 tenaga medis saja, dimana sebelum mengikuti seleksi mereka terlebih dahulu mengikuti pendidikan dan pelatihan di Bina Sehat Training Center.
“Kebutuhan tenaga medis Indonesia di luar negeri cukup tinggi. Di Arab Saudi saja membutuhkan 500 tenaga medis asal Indonesia, dan kami hanya bisa menyiapkan tenaga medis yang kami latih di Bina Sehat Training Center yang jumlahnya hanya 200 orang. Mereka ini berasal dari berbagai rumah sakit lainnya dan tidak hanya dari Rumah Sakit Bina Sehat maupun AL Huda,” ujar Faida.
Baca Juga : Di Balik Ambisi Besar Rekrutan Anyar Pemain Asing Arema FC
Faida juga mempersilahkan perawat yang berminat bekerja di luar negeri untuk bergabung di Bina Sehat Training Center. Terlebih gaji perawat di luar negeri lebih besar 10 kali lipat dibandingkan di Indonesia.
“Kalau perawat dari rumah sakit kami yang dikirim ke luar negeri, kami memberikan istilah cuti di luar tanggung jawab perusahaan dan masanya hanya 2 tahun. Setelah pulang ya mereka akan kembali menjadi karyawan kami. Kalau perawat dari rumah sakit lain, sama 2 tahun dan bisa diperpanjang, tergantung kemauan perawat itu sendiri,” beber Faida.
Sementara Head Delegasi Kementerian Kesehatan Arab Saudi Dr. Amal Al Qathani, dalam kesempatan tersebut menyatakan, bahwa selama ini BTSC mengirimkan tenaga medisnya di rumah sakit pemerintah yang ada di provinsi-provinsi. Khusus untuk bulan ini perekrutan tenaga medis asal Indonesia akan ditempatkan di rumah sakit pemerintah yang ada di Makkah dan Madinah.
“Ini kesempatan emas bagi perawat dan bidan yang mau ikut seleksi bekerja di rumah sakit pemerintah Arab Saudi. Terlebih tahun ini ditempatkan di 2 kota utama, yakni Makkah dan Madinah yang menjadi impian setiap muslim. Kami senang bisa bekerjasama dengan Bina Sehat Training Center yang telah memenuhi kebutuhan tenaga medis, terlebih tenaga medis yang dikirim ramah dan sopan,” pungkas Dr. Amal.