JATIMTIMES – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sidoarjo mulai menggelar sensus pertanian yang akan dilaksanakan selama 2 bulan, mulai 1 Juni samlai 31 Juli 2023.
Kepala BPS Sidoarjo Indriya Purwaningsih menyampaikan bahwa kegiatan sensus pertanian ini adalah salah satu kegiatan yang telah ada pada UU Nomor 6 Tahun 97 tentang statistik. Yakni BPS selaku penyelenggaraan kegiatan statistik melakukan sensus yang dilakukan setiap 10 tahun sekali, yaitu sensus pertanian.
Baca Juga : Polisi Benarkan Rebecca Klopper Telah Laporkan Akun Penyebar Video Syur 47 Detik
"Dilaksanakan pertama pada tahun 1963 dan ini merupakan sensus pertanian yang ke-7 dengan tahap-tahap yang sudah kami lakukan atau kami lalui. Hari ini kami laporkan bahwa masih berlangsung para petugas lapangan melakukan pelatihan," ujar Indriya saat membuka acara sensus pertanian pada kamis (25/05/2023).
Ia pun menjelaskan di Kabupaten Sidoarjo ada 568 orang petugas sensus yang dibagi secara merata di seluruh desa/kelurahan di Kabupaten Sidoarjo. Kegiatan dilakukan dalam dua gelombang, mulai 1 Juni sampai 31 Juli 2023.
Indriya menambahkan, selain sosialisasi, mereka juga melakukan audiensi agar bisa menyentuh masyarakat. Ia meminta kepada kepala desa agar mendukung para petugas yang nantinya akan datang door to door.
Ada sebanyak 568 orang petugas yang akan bertugas di seluruh desa yang ada di Kabupaten Sidoarjo. Mereka akan mendatangi rumah warga. Sensus yang akan dilakukan tidak hanya konsentrasi pada pertanian sehingga dalam sensus kali ini tidak luput satu desa pun.
"Kami berharap pada panjenengan (warga) semua, bapak/ibu kepala desa, petugas kami nanti bisa berkoordinasi. Mohon dibantu dengan penjelasan supaya petugas di lapangan ini bisa bekerja dengan lancar dalam menjalankan sensus," pintanya.
Dalam menjawab isu pertanian yang global dan nasional, sangat diperlukan suatu pijakan. Tujuannya untuk merancang masa depan pertanian dan pangan ke depan yang didasarkan pada isu kunci pertanian dan pangan global dalam menjawab tantangan pertanian dan pangan nasional.
"Sensus pertanian ini untuk menyediakan data struktur pertanian, terutama untuk unit-unit administrasi terkecil yang digunakan sebagai tolak ukur statistik pertanian saat ini. Serta menyediakan kerangka sampel untuk survei pertanian lanjutan,"jelasnya.
Baca Juga : Polisi Evakuasi Kades Sidokepung Sidoarjo, Buntut Program PTSL Tak Kunjung Beres
Secara simbolis, penyematan topi dan pemberian ID card kepada petugas sensus dilakukan Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Ainur Rahman di Pendapa Delta Wibawa. Hal tersebut menandai akan dimulai sensus pertanian di Kabupaten Sidoarjo.
Adapun, Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Ainur Rahman mengucapkan terima kasih kepada BPS yang telah melaksanakan berbagai sensus di Kabupaten Sidoarjo. Mulai dari sensus penduduk, sensus ekonomi dan sensus pertanian yang semua dilaksanakan dengan prinsip kolaborasi.
"Kita semua di sini merupakan bagian dari kolaborasi. Kata kolaborasi memang mudah diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan. Namun komitmen pemerintah daerah untuk mendukung setiap kebijakan pelaksanaan program BPS dalam semua kegiatan baik sensus atau survei yang dilakukan kita wujudkan dalam bentuk nyata," ungkapnya.
Ainur mengimbau kepada semua pihak terkait untuk mendukung pelaksanaan sensus pertanian ini. Baik dukungan dari kepala desa, semua camat dan OPD yang terkait untuk ikut mendukung pelaksanaan sensus pertanian ini. Dikatakannya, pemerintah pusat sudah memberikan komitmen untuk mendukung dan menyukseskan sensus pertanian ini. Juga tentunya harus mempunyai komitmen yang sama untuk menyukseskan sensus pertanian ini sehingga hasil dari sensus pertanian menghasilkan kebijakan yang baik yang akan dilakukan oleh pemerintah pusat, regional maupun tingkatan lokal.
"Nantinya akan ada petugas khusus yang melakukan sensus dengan waktu yang sudah ditentukan selama 2 bulan, dan rentang waktu itu cukup lama. Diharapkan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi menjadi landasan kita dalam bekerja," tutupnya.