JATIMTIMES - Saat anak menginjak usia dua tahun, orang tua akan mulai mempertimbangkan pendidikan anak usia dini (PAUD). Lantas muncul pertanyaan dari para orang tua, perlukah anak ikut Kelompok Bermain (playgroup/KB) sebelum masuk Taman Kanak-kanak (TK)?
Menurut Dewan Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Prof. Dr. Lydia Freyani, kegiatan di PAUD bisa memberikan rangsangan pendidikan sesuai usia dan tahap tumbuh kembang anak. "Alasannya, aktivitas jenjang ini dilakukan melalui pendekatan bermain dan belajar," ungkap Lydia, dikutip Instagram @gaia_parenting.
Di playgroup, kegiatan yang biasannya akan diberikan pada anak beragam. Misalnya bernyanyi, bermain, menyusun balok, dan lain sebagainya. Tentu di playgroup lebih banyak bermain daripada belajar akademik.
Selain itu, di playgroup perkembangan sosial dan emosional anak juga akan terlatih ketika bertemu dengan teman sebaya. Anak akan belajar berbagi dan terlibat dalam aktivitas kelompok.
Berikut ini manfaat masuk tahap playgroup melansir Instagram @gaia_parenting.
- Membantu anak menyesuaikan diri sebelum masuk dunia sekolah
- Melatih anak mengikuti arahan guru
- Melatih emosi dan kemampuan sosial anak
- Meningkatkan perkembangan motorik anak
Namun, psikolog Jacinta Rini, MSi, menjelaskan jika dampak positif dari menyekolahkan anak usia dini juga bergantung pada kualitas pola asuh anak di rumah.
"Keterampilan dan stimulasi yang diterima anak di playgroup pada dasarnya juga bisa diajarkan orang tua di rumah, perlu pemberian stimulasi yang tepat agar pendidikan anak tetap optimal," ungkap Jacinta.
Jika anak dirasa tidak mendapatkan stimulasi pendidikan yang optimal di rumah, maka sekolah playgroup bisa menjadi pilihan.
Di sisi lain, psikolog keluarga dari Yayasan Kita & Buah Hati, Elly Risman, S. Psi., memiliki pendapat yang berbeda. Menurut Elly, bagian otak anak usia dini yang sedang berkembang pesat adalah pusat perasaan, bukan pusat berpikir. Kebutuhan anak di usia 0-8 tahun adalah bermain dan kelekatan.
“Balita harus menjadi anak yang bahagia, bukan anak yang pintar,” tegas Elly.
Orang tua yang menyekolahkan anaknya sejak dini biasanya berargumen bahwa anak perlu belajar sosial dan berbagi. Namun, Elly membantah.
“Anak usia di bawah lima tahun belum saatnya belajar bersosialisasi. Ia belum bisa bermain bersama, baru bisa bermain bersama-sama,” jelas Elly.
Jadi disimpulkan, memilih untuk memasukkan anak ke playgroup atau tidak, orang tua perlu mempertimbangkan dengan matang. Yang terpenting, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing anak.
Sementara itu, melansir berbagai sumber, KB atau playgroup dan TK sejatinya sama-sama menekankan pentingnya bermain. Namun, ada beberapa perbedaan mendasar antara playgroup dan TK:
1. Usia
Baca Juga : Beri Layanan Optimal Terkait PPDB, Begini Langkah Disdikbud Kota Malang
KB atau playgroup umumnya ditujukan bagi anak 3-5 tahun atau lebih muda, sedangkan TK untuk anak 4-6 tahun (4-5 tahun untuk TK kecil dan 5-6 tahun untuk TK besar).
2. Fungsi
Playgroup berperan untuk mengenalkan sekolah pada anak, sedangkan TK berfungsi menyiapkan anak masuk Sekolah Dasar (SD).
3. Kurikulum
Seperti namanya, kelompok bermain lebih menekankan pada bermain dibanding akademik.
Berbeda dengan TK yang cenderung fokus terhadap belajar dan pemenuhan milestone pendidikan meski tetap dilengkapi dengan waktu bermain.
4. Perilaku anak yang diharapkan
Di playgroup, energi anak dihabiskan untuk bermain, sedangkan di TK anak diharapkan dapat duduk manis dan fokus belajar.
5. Jalur pendidikan
KB umumnya berada di jalur nonformal, sedangkan TK masuk jalur formal.
6. Penilaian
Di playgroup, guru hanya akan memberi laporan tentang perilaku anak, sedangkan di TK ada penilaian belajar dan pertemuan guru-orang tua.
Demikian perbedaan playgroup dengan TK. Jadi bagi Bunda dan Ayah yang hendak menyekolahkan anaknya, penting untuk mempertimbangkan hal-hal di atas.