JATIMTIMES - Rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menyiapkan moda transportasi umum berbasis listrik ternyata terus dibahas. Bahkan, dalam hal ini Pemkot Malang juga telah berkomunikasi dengan pengembang electric vehicle (EV) yang ada di Jepang terkait rencana tersebut.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, pengembang EV di negeri Sakura itu juga masih warga Kota Malang. Di Jepang, yang bersangkutan ternyata berlatar belakang sebagai seorang akademisi.
Baca Juga : KPU Terima Berkas Pendaftaran Bacaleg Partai Gelora-Buruh: Keterwakilan Perempuan Lebih 30 Persen
Menurut pria yang akrab disapa Jaya ini, komunikasi tersebut dilakukan langsung dengan didampingi Wali Kota Malang Sutiaji. Setidaknya sudah tiga kali komunikasi yang dilakukan dengan Arema Nusantara EV ini melalui daring.
"Sudah ada permohonan dari Arema Nusantara EV (Electronic Vihacle) yang ada di Jepang untuk menawarkan moda transportasi berbasis listrik. Sudah tiga kali melalui Skype. Mereka menawarkan suatu moda yang memberdayakan sumberdaya dari Malang," ujar Jaya.
Jaya mengatakan pemanfaatan sumber daya yang ada di Malang tersebut nantinya akan diaplikasikan dalam pembuatan angkutan umum berbasis listrik. Seperti perancangan hingga perakitannya.
"Jadi tidak lagi dari luar Malang. Semua yang merancang diharapkan dari Malang, penting berbasis listrik. Seperti karoseri (perakitan bodi kendaraan) di Malang kan banyak," jelas Jaya.
Namun demikian, untuk merealisasikan masih banyak hal yang harus disiapkan. Seperti untuk kajian tentang berbagai hal. Salah satunya yakni soal kesiapan semua pihak terkait kemungkinan perubahan yang bakal diterapkan.
Baca Juga : Ada Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak di Jatim? Laporkan Lewat Layanan Online dan Offline Ini
"Kalau yang teknis sudah mulai kita kaji. Tapi yang perlu kita siapkan adalah transmigrasi dari yang konvensional menuju listrik ini. Termasuk di dalamnya skema seperti apa. Yang berat kan migrasinya ini. Perlu hati-hati," terang Jaya.
Dirinya pun juga masih belum dapat memastikan, kapan rencana itu akan direalisasikan. Meskipun menurutnya, perubahan kendaraan konvensional menjadi tenaga listrik merupakan salah satu hal yang harus dilakukan. Untuk menyesuaikan dengan tuntutan zaman.
"Saya gak berani bilang kapan. Tapi ini memang (sudah perlu diterapkan). Mau tidak mau tuntutan, tinggal kapan aja nanti ya," pungkas Jaya.