JATIMTIMES - Durhaka kepada orang tua, terlebih lagi ibu, menjadi sebuah hal yang sangat dibenci Allah SWT. Allah SWT pun akan memberikan ganjaran yang mengerikan bagi yang melakukannya.
Seorang ibu memiliki jasa yang begitu besar bagi seorang anak. Mereka yang mengandung, melahirkan, menyusui hingga mendidik anak-anaknya. Dan bahkan, seorang anak tak akan mampu untuk membalas jasa besar dari sang ibu.
Baca Juga : Gelapkan Uang Arisan Miliaran Rupiah, Istri Anggota Polisi Dilaporkan ke Polres Jember
Maka dari itu, berbakti kepada orang tua, khususnya seorang ibu menjadi kewajiban bagi kita semua. Sebaliknya, mereka yang justru berbuat hal yang menyakitkan hati seorang ibu akan mendapatkan laknat Allah SWT.
Bahkan, Allah akan menghapus semua amalan yang diperbuatnya. Hadist riwayat Thabrani, "Ada tiga hal yang menyebabkan terhapusnya seluruh amal, yaitu syirik kepada Allah, durhaka pada orang tua dan seorang alim yang dipermainkan oleh orang dungu".
Untuk itu, menjadi hal yang terpenting adalah agar sebagai anak dan umat Allah SWT tidak masuk dalam golongan yang durhaka kepada orangtuanya.
Hadist shahih riwayat Bukhariz Muslim dan Al Maktabah, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyebarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta".
Dari Syarah Muslim XII 11, Imam Nawawi menjelaskan, Di sini, disebutkan kata 'durhaka' terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah".
Baca Juga : Hal yang Harus Dijaga Agar Hidup Selamat
Untuk itulah, sebagai seorang yang beriman, tentunya harus memahami kewajiban sebagai seorang anak. Telah banyak dijelaskan dalam dalil shahih, bahwa Ridha Allah SWT juga tergantung dari Ridha seorang ibu.
"Dari Abdullah bin RA dari Nabi shallallaahu `alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ridho Allah terdapat pada ridho orang tua, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya orang tua." (HR Tirmidzi).
