JATIMTIMES - Wali Kota Malang Sutiaji optimistis angka stunting bisa ditekan hingga nol persen. Bukan tanpa alasan, hal itu lantaran sudah banyak upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk menekan angka stunting.
"Berdasarkan bulan timbang, by name by address sudah 8,4 persen. Nah targetnya kan di angka 14 persen tahun 2024 itu target pusat," ujar Sutiaji, Selasa (16/5/2023).
Baca Juga : Gubernur Lemhanas Optimistis Pemilu 2024 Akan Cetak Pemimpin dengan 3 Karakter
Saat ini, berdasarkan bulan timbang terakhir angka stunting di Kota Malang sebesar 8,4 persen. Atau kurang lebih ada sekitar 3.400 anak di Kota Malang yang berada dalam kondisi stunting.
"Targetnya, serendah mungkin. Insya Allah saya optimis bisa zero stunting," imbuh Sutiaji.
Terbaru, Sutiaji mengatakan bahwa Pemkot Malang akan turut melibatkan aparatur sipil negara (ASN) untuk turut menekan angka stunting. Dimana setiap ASN akan diberi tanggung jawab untuk memantau dan membantu anak agar terlepas dari angka stunting.
"Ini kan sudah saya bagi, kami bagi ASN itu dari 8 koma sekian persen (anak stunting) kami bagi untuk dipantau ASN," jelas Sutiaji.
Sutiaji mengatakan, tanggung jawab tersebut bukan hanya sekadar mengingatkan soal pola makan saja. Namun juga memperhatikan kondisi tumbuh kembang sang anak.
Baca Juga : Komitmen Tekan Stunting, Wali Kota Malang Salurkan Bantuan Pangan dari Pemerintah Pusat
Termasuk jika dalam pemantauan tersebut, sang anak membutuhkan sejumlah kebutuhan dan tenaga ahli. Seperti nutrisionis dan kebutuhan lain.
"ASN punya tanggung jawab, bukan hanya kasih makan, tapi juga mengingatkan, ketika ada pertanyaan misalnya butuh, nutrisionis perlu disampaikan. Kita bagi ASN kita 10 ribu, sedangkan anak stunting ada sekitar 3.400," pungkas Sutiaji.