JATIMTIMES - Sebanyak 30 dosen dan 50 mahasiswa Fakultas Humaniora Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang mengikuti ujian sertifikasi yang diselenggarakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Maestro di salah satu hotel di Kota Malang, (8-9/5/2023).
Ujian sertifikasi ini terselenggara atas kerja sama Fakultas Humaniora dengan Ikatan Pemandu Museum Indonesia (IPMI) dan dilaksanakan berdasarkan Surat LSP Pariwisata Maestro Indonesia Nomor 010.SKL/LSP-Maestro/IV/2023.
Baca Juga : Heboh Mahasiswa Curhat Bimbingan ke Dian Sastrowardoyo hingga Trending Twitter
Uji sertifikasi ini menggunakan skema kepemanduan atau tour guide. Uji sertifikasi diawasi dan diuji langsung oleh asesor Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ujian sertifikasi terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari tes tulis, lisan hingga tes wawancara yang dilakukan BNSP.
Materi dalam ujian sertifikasi yakni terkait degan kepemanduan wisata, mulai dari sejarah, budaya, kepemanduan wisata hingga objek wisata yang ada di kawasan Malang Raya.
Dekan Fakultas Humaniora Dr M. Faisol menyambut antusias dan mengapresiasi kegiatan sertifikasi ini. Pihaknya berharap bahwa sertifikasi ini dapat menjadi modal para dosen dan mahasiswa Fakultas Humaniora UIN Maliki Malang untuk berkarir ataupun membuka peluang kerja baru dan dapat berkontribusi dengan optimal dalam upaya pengembangan pariwisata Indonesia.
"Kami berharap, dengan adanya sertifikasi ini, para mahasiswa Fakultas Humaniora dapat menjadi pemandu wisata yang profesional dan kompeten dalam melayani wisatawan yang berkunjung ke Kota Malang dan sekitarnya," ujarnya.
Sertifikasi ini juga merupakan upaya mendukung prorgam pemerintah melalui Program Management Service for Certification of Tourism Human Resource Tahun Anggaran World Bank 2023 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui LSP Pramindo dan bekerja sama dengan IPMI.
Baca Juga : Empat Sekolah Bakal Merger, Pemkab Malang Buka Wacana Penyediaan Transportasi
Para peserta yang mengikuti ujian sertifikasi tersebut telah mengikuti pelatihan kepemanduan wisata yang digelar oleh IPMI pada bulan April lalu. Pelatihan tersebut bertujuan untuk mengembangkan kompetensi para dosen dan mahasiswa, khususnya kompetensi yang profesional dalam bidang kepemanduan wisata.
Tak lupa, dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada IPMI atas dukungan atau kerja sama yang terjalin. Pihaknya juga berharap, jalinan kerja sama ini adalah memberikan kontribusi positif dan dapat meningkatkan kapasitas SDM di bidang kepariwisataan.
"Semoga kerja sama ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan ilmu dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang kepariwisataan," pungkasnya.
