JATIMTIMES - Ketenangan warga Kota Blitar mendadak digegerkan dengan penemuan mayat bayi. Mayat bayi itu dilaporkan ditemukan di Jalan Batam, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar.
Informasi yang diterima JATIMTIMES, diduga bayi bernasib malang itu dilahirkan oleh ibunya di dalam kamar kos. Nahas, bayi yang baru dilahirkannya kemudian ditinggal begitu saja di kamar kos hingga meninggal dunia.
Baca Juga : Tampilkan Hadrah Polisi Santri, Unisba Blitar Gelar Halal Bihahal Bersama Civitas Academica
Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Ahmad Rochan menyampaikan, peristiwa tersebut bermula saat para penghuni kos mendengar suara tangisan bayi. Kemudian salah satu penghuni kos berinisiatif menanyakan di grup whastApp.
"Setelah ditanyakan, ada salah satu penghuni kos berinisial RM yang mengatakan bahwa suara bayi tersebut adalah bayi temannya yang dititipkan," jelas Rochan.
Keesokan harinya saksi yang juga sesama penghuni kos melintas di depan kamar RM. Dia kaget karena ada bercak darah di lantai. Saksi kemudian melaporkan hal ini kepada pengelola rumah kos.
“Setelah menerima laporan, pengelola rumah kos kemudian menelepon saudari RM yang ternyata pulang ke rumahnya di wilayah Panggungrejo," imbuh kasi humas.
Pengelola kos melalui telfon berhasil menghubungi RM. Dalam pembicaraan itu, RM diminta kembali ke kosnya untuk ditanya soal darah dan suara tangisan bayi tersebut.
Baca Juga : 4 Mobil Terjebak di Dalam Malang Plaza, 2 Mobil Hangus
"Setelah diinterogasi ternyata saudari RM ini melahirkan bayi di kamar kosnya. Bayi tersebut kemudian dibungkus jaket kemudian ditinggal di kamar kos hingga ditemukan sudah dalam kondisi sudah meninggal dunia sehari setelah dilahirkan," imbuh Rochan.
Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada aparat kepolisian. Polisi yang menerima laporan langsung mendatangi TKP dan mengevakuasi jasad bayi itu ke rumah sakit Mardi Waluyo Kota Blitar. Hingga berita ini ditulis polisi terus menggali keterangan dari RM.
"Bayi tersebut diduga adalah hasil hubungan saudari RM dengan kekasihnya yang saat ini bekerja di Sumatera," pungkas Rochan.