JATIMTIMES - Ditutupnya akses jalan utama penghubung antar Desa Wangluwetan arah Desa Sidoharjo akibat pengerjaan pemasangan jembatan Bailey di lokasi jembatan Damseng oleh Pertamina EP Cepu dikeluhkan masyarakat.
Terutama oleh penjual sayur dan pengguna jalan yang akan melintasi di area Jembatan Damseng. Pasalnya, jembatan darurat roda dua belum rampung dibuat. Akibatnya, pengguna jalan pilih putar balik karena akses utama jembatan telah dipasang jembatan Bailey.
Baca Juga : Berikut Ini Rekomendasi Topik Pembicaraan Saat Silaturahim Lebaran, Biar Nggak Bikin Mental Jatuh
Salah satu penjual sayur keliling, Marni yang biasa lewat jalan utama jembatan Damseng dari Sidoharjo arah Wangluwetan, tak bisa lewat. Paska pembuatan jalan darurat roda dua seperti yang dijanjikan Pertamina EP Cepu lewat Forkopimcam Senori, belum usai dikerjakan.
"Terpaksa libur tak bisa ke Pasar Ngrojo Bangilan," terang Marni yang mengeluh kepada anggota DPRD Tuban, Muhson.
Menanggapi hal itu, anggota DPRD Muhson yang juga warga Desa Wanglukulon Senori itu, menyayangkan proses pengerjaan proyek pemasangan jembatan Bailey oleh perusahaan Pertamina yang terkesan petak umpet dengan kepentingan hajat umum.
Diungkapkan Muhson, fakta di lapangan banyak pengguna jalan roda dua khusus ibu-ibu pedagang sayur tak bisa melintas. Kendaraan roda empat juga tak dapat lewat akibat jembatan darurat seperti yang telah dijanjikan tak dibuatkan dulu. Sebaliknya, jembatan Damseng sudah dikerjakan proyek pemasangan jembatan Bailey.
"Harusnya pengerjaan proyek jembatan darurat roda dua dibuatkan dulu yang aman. Baru proyek pemasangan jembatan Bailey di atas jembatan utama Damseng dilaksanakan. Ini yang dirugikan pelaku ekonomi kecil tukang sayur, yang biasanya lewat jembatan Damseng menuju sentra pasar tradisional di luar kecamatan Senori," jelasnya.
Baca Juga : Lakukan 5 Hal Ini Agar Kesehatanmu Terjaga Selama LebaranĀ
Sebab itu, Muhson meminta pihak perusahaan Pertamina EP Cepu lebih pro-aktif terhadap kepentingan umum dalam mengerjakan sebuah pekerjaan yakni dengan memperhatikan aspek perekonomian kecil seperti tukang sayur yang biasa mengakses jalan utama jembatan Damseng tersebut.
"Di dalam pengerjaan proyek harusnya tak serta merta mengalahkan atau merugikan dampak lain. Lebih-lebih ini perusahaan BUMN," imbuhnya.
Dari pantauan di lokasi beberapa pengendara roda dua dan roda empat harus berputar balik usai mendapati penutupan akses jalan di jembatan itu. Terlebih, jembatan darurat roda dua belum tampak jadi. Di sisi lain, juga mobil patroli tiap pagi terparkir di samping papan pengumuman yang telah terpasang di pusat kota tepatnya di perempatan jalan Senori sebelah timur dari Desa Jatisari menuju Wanglukulon, Wangluwetan, arah Sidoharjo.(*)