JATIMTIMES - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang mengisi bulan Ramadan dengan kegiatan Gebyar Ramadan Peringatan Nuzulul Qur'an 1444 H (29/3/2023). Gebyar Ramadan Peringatan Nuzulul Qur'an 1444 H itu mengusung tema "Melestarikan Al-Qur'an untuk Menggapai Keberkahan Lailatul Qadar".
Ketua DWP UIN Maliki Malang Dra Shofiyah Zainuddin menyampaikan bahwa kegiatan keagamaan ini tentunya akan memberikan kebermanfaatan. Utamanya menambah wawasan tentang keutamaan bulan Ramadan melalui kajian Al-Qur'an.
Baca Juga : Pelaku Usaha Jenang Ketan Khas Blitar Banjir Rezeki, Omzet Meningkat Jelang Idul Fitri
"Melalui kegiatan ini, anggota DWP UIN Maliki Malang bisa menambah ilmu yang akan semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT," ucapnya.
Wawasan yang kian bertambah menjadi bekal bagi DWP UIN Maliki Malang sebagai tonggak dalam memberikan pendidikan keluarga untuk terus berkembang dan memberikan imbas positif. Termasuk juga dalam menyiapkan generasi emas dengan keilmuan dan akhlak yang baik.
Untuk semakin memberikan manfaat positif terhadap warga UIN Maliki Malang, DWP UIN Maliki Malang juga akan membuat sebuah kegiatan bazar sembako murah. Namun, bazar ini nantinya dikhususkan untuk para pegawai honorer di UIN Maliki Malang.
Adanya bazar sembako murah tentunya sangat membantu para pegawai dalam memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan. Lebih lanjut, DPW UIN Malang juga menyampaikan rasa bangga dan terima kasih pada seluruh anggota DWP UIN Maliki Malang atas kesuksesan dari kegiatan yang digelar.
"Saya berterima kasih sekali kepada seluruh anggota DWP yang telah membantu suksesnya kegiatan ini, baik secara materiil dan moril. Semoga apa yang telah di dedikasikan diterima oleh Allah SWT," ungkapnya.
Sementara itu, dalam gebyar ini hadir Dr KH Badruddin Mahi yang memberikan tausiyah. Dalam tausyiahnya, KH Badruddin mengajak semua anggota DWP UIN Maliki Malang untuk memanfaatkan waktu bukan suci Ramadan dengan baik. Ini menjadi momen untuk terus meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
KH Badruddin menjelaskan, sejarah Nuzulul Qur'an tak lepas dari kodifikasi Al-Qur'an. Sehingga, mushaf yang menjadi hasilnya dapat dinikmati oleh umat. Dan Al-Qur'an ini dijadikan sebagai sebuah pedoman untuk manusia sejak ada dalam kandungan.
Adanya Al-Qur'an selain menjadi pedoman umat Islam. Keberadaannya juga untuk menyakinkan umat akan keagungan dan keesaan Allah SWT, terlebih lagi pada era saat ini.
Baca Juga : Cerita Unik 3 Pencuri Umbi Gadung di Blitar, Tak Jadi Lebaran di Penjara Gara-Gara Ini
Para orang tua harus terus berupaya dengan maksimal untuk membimbing anaknya dan mendekatkan diri mereka terhadap Al-Qur'an agar menjadi generasi yang berakhlak baik. Al-Qur'an menjadi sebuah media untuk meraih ketaqwaan kepada Allah SWT.
Bukan hanya itu. Dalam perkembangan teknologi dan media sosial yang begitu pesat, pemanfaatannya harus digunakan dengan baik dan bijak. Seperti halnya digunakan untuk bagaimana semakin mendekatkan diri kepada ajaran Allah SWT maupun Rasulullah SAW.
"Jangan hanya dimanfaatkan sebagai hiburan. Akan tetapi di dalamnya juga banyak ilmu dan hal ini dibutuhkan kontrol dari orang tua. Jadikan media itu untuk belajar. Jangan biarkan anak-anak kita diracuni informasi negatif dari medsos," pungkasnya.