JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) menargetkan 19 desa dan 5 kelurahan di Kota Batu dapat menjalankan program digitalisasi desa dengan menerapkan aplikasi SIDeKa atau Sistem Informasi Desa dan Kawasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI.
Kepala Diskominfo Kota Batu Onny Ardianto melalui Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Persandian (Aptika) Tutri Laksono Adi menyampaikan, aplikasi SIDeKa tersebut dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengurus administrasi secara digital.
Baca Juga : UU Cipta Kerja Tidak Wajibkan Pelaku UMKM untuk Terapkan Upah Minimum
"Terkait layanan kebutuhan surat menyurat seperti surat domisili, surat nikah, surat keterangan usaha dan lain-lain nantinya bisa melalui aplikasi SIDeKa," ungkap Tutri, Sabtu (25/3/2023).
Selain memudahkan masyarakat, penerapan aplikasi SIDeKa juga dapat meningkatkan efektivitas kerja para pegawai di desa/kelurahan. Pasalnya, penggunaan kertas dalam pengurusan administrasi surat menyurat akan berkurang banyak.
"Ketika beralih ke digital, itu ada rekam jejak mengurus surat apa saja. Pak lurah dan kepala desa akan tahu berapa orang yang mengurus surat-menyurat," ujar Tutri.
Namun, di awal tahun 2023 ini, seluruh desa/kelurahan di Kota Batu belum menggunakan !plikasi SiDeKa. Hal itu berkaitan dengan kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) pegawai di desa/kelurahan.
"Di Kota Batu belum berjalan karena kita harus menyiapkan infrastruktur, dan tahun ini kita baru berani melaksanakan program tersebut," terang Tutri.
Oleh karena itu, agar program digitalisasi desa dengan sasaran 24 desa/kelurahan di Kota Batu dapat berjalan dengan maksimal, Diskominfo mulanya melakukan inventarisasi masalah di dua kelurahan, yakni Kelurahan Ngaglik dan Kelurahan Temas.
Akhirnya, jajaran Diskominfo Kota Batu melakukan inventarisasi masalah. Kemudian, saat akan melakukan implementasi Aplikasi SIDeKa, Diskominfo mengaku disuruh untuk bertanya ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dikarenakan dari sekitar 378 desa dan 12 kelurahan yang ada, sekitar 280-an desa di Kabupaten Malang sudah menerapkan aplikasi SIDeKa.
Baca Juga : Optimalkan Kelurahan Tangguh, DPRD Kota Malang Usulkan Kelengkapan Sarpras
"Ternyata kita perlu adanya bimbingan teknis tahap satu terhadap enam desa dan lima kelurahan untuk pilot project. Itu kita lakukan perkiraan setelah lebaran nanti, sekitar Mei," tutur Tutri.
Dia menyebutkan enam desa dan lima kelurahan yang akan dijadikan pilot project penerapan aplikasi SIDeKa. Di antaranya Kelurahan Ngaglik, Songgokerto, Sisir, Temas dan Dadaprejo.
"Kemudian kalau desa mungkin kalau di Kecamatan Batu kita pakai Oro-Oro Ombo dan Sidomulyo. Malau yang Junrejo kemungkinan besar Desa Junrejo dan Pendem. Kalau Bumiaji menunggu dari Kecamatan Bumiaji-nya," jelas Tutri.
Disinggung mengenai anggaran yang dikeluarkan, Tutri mengatakan bahwa untuk penerapan aplikasi SIDeKa di Kota Batu membutuhkan biaya sekitar Rp 26 juta yang digunakan untuk kegiatan bimbingan teknis serta makan dan minum.
"Kita hanya menyiapkan untuk anggaran makan, minum dan bimbingan teknis, paling sekitar Rp 26 juta, karena sifatnya koordinatif," pungkas Tutri.
