JATIMTIMES - Sejumlah objek wisata alam di wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) ditutup sementara akibat rangkaian erupsi Gunung Merapi yang mulai terjadi pada Sabtu (11/3/2023) siang kemarin.
Penutupan wisata itu disampaikan oleh Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi. Dalam keterangannya, Wahyudi menjelaskan sejumlah objek wisata yang ditutup sementara antara lain Jurang Jero, Tlogo Muncar, dan Kalikuning-Plunyon.
Baca Juga : Lomba Tari Gebyar Barong dan Kuliner Meriahkan Festival Cokelat Glenmore 2023
"Sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi tersebut, maka kami sampaikan aktivitas objek wista alam Jurang Jero; objek wisata alam Tlogo Muncar dan objek wisata alam Kalikuning-Plunyon ditutup sementara terhitung mulai 12 Maret 2023," kata Wahyudi.
Pengumuman itu disampaikan melalui surat bernomor PG. 04 /BTNGM/TU/Ren/03/2023 yang diterbitkan Minggu 12 Maret 2023.
Adapun penutupan objek wisata itu merupakan buntut dari rangkaian luncuran awan panas sejak Sabtu kemarin dan hasil pengamatan berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Sementara sebelumnya, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan resminya menyebut objek wisata Bunker Kaliadem dan penambangan di Kali Gendol sudah steril dari aktivitas. Sedangkan wilayah Kaliurang Timur di seputaran gardu pandang untuk jalan sudah ditutup dari pengunjung.
Pemkab Sleman melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk secara intens memonitor perkembangan aktivitas Gunung Merapi.
"Tadi kita sudah koordinasi dengan BPBD. Kita cek semua mulai dari EWS (early warning system) siap dibunyikan dalam keadaan bahaya. Armada dan petugas evakuasi juga siap, serta kita minta lakukan pengamanan wilayah berbahaya 5 Km esuai rekomendasri dari BPPTKG," jelas Kustini dalam keterangannya, Sabtu kemarin.
Baca Juga : Mario Dandy Pakai Sepatu Branded Saat Reka Ulang, Polisi Beri Penjelasan
Dalam laporan kemarin, awan panas guguran Merapi terhitung sebanyak 41 kali. Adapun jarak luncurnya maksimum 4 kilometer ke arah barat daya. Kejadian awan panas guguran adalah akibat runtuhnya kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi.
Sementara pada Minggu (12/3/2023), Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 9 kali hingga pukul 07.56 WIB. Jarak luncur terjauh adalah 2,5 kilometer ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status siaga atau level III pada Gunung Merapi. Pootensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.
Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.