free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Erupsi Gunung Merapi, Mbah Maridjan Pernah Berpesan: Jangan Ambil Pasir Pakai Backhoe

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Mar - 2023, 22:36

Placeholder
Mbah Maridjan yang dikenal sebagai juru kunci Gunung Merapi (foto: @undercover.id)

JATIMTIMES - Sebelum meninggal dunia, Mbah Maridjan yang dikenal sebagai juru kunci Gunung Merapi berpesan agar jangan sampai mengambil pasir pakai backhoe. 

Diketahui, Mbah Maridjan menjadi salah satu korban meninggal dunia ketika terjadi erupsi Merapi, pada 2010 silam. Saat itu, Mbah Maridjan ditemukan meninggal dalam keadaan bersujud penuh dengan luka bakar akibat Gunung Merapi memuntahkan awan panas (Wedhus Gembel).

Baca Juga : Kronologi Penembakan Pesawat Trigana Air di Dekai oleh KKB

Lantas pesan Mbah Maridjan itu kembali viral di media sosial, saat Gunung Merapi mengeluarkan Awan Panas Guguran (APG) sejak Sabtu (11/3/2023) mulai pukul 12.12 WIB. Seperti diunggah akun Instagram @undercover.id. 

"Kalau butuh pasir biarlah diberi pasir. Tapi jangan sampai Jogja mengambil pasir pakai backhoe (excavator)," ujar Mbah Maridjan, dikutip Minggu (12/3/2023). 

Dalam wawancara itu, Mbah Maridjan kembali mengingatkan agar para pejabat di empat wilayah kabupaten yang berada di sekeliling merapi untuk tidak melakukan pengambilan pasir menggunakan backhoe. Khususnya yang berada di wilayah Yogyakarta. Sebab Mbah Maridjan meyakini jika hal itu dilakukan akan mengundang kemurkaan Gunung Merapi dengan erupsi serta memuntahkan awan panas.

"Bupati Sleman, Bupati Klaten, Bupati Magelang, Bupati Boyolali. Keempatnya harus bisa berfikir (tidak mengambil pasir dengan backhoe). Tidak mau mengusir backhoe selamanya, maka akan diberi (pasir) beserta awan panas," kata Mbah Maridjan. 

"Cetha kuwi (jelas itu!)," imbuh Mbah Maridjan. 

Selain itu, Mbah Maridjan juga berpesan bahwa pengambilan pasir dengan backhoe adalah tindakan yang dapat merusak alam.

Senada dengan pendapat itu, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut erupsi yang terjadi demi menutup lubang yang terbuka akibat tambang pasir. Sultan juga berpendapat bahwa letusan Gunung Merapi kali ini tidak akan seperti pada tahun 2010. 

Baca Juga : Hujan Abu Erupsi Gunung Merapi Berdampak hingga Wilayah Wonosobo 

"Merapi itu ya erupsi begitu saja. Enggak akan meletus seperti dulu, yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang. Gitu saja," ujar Sultan, masih dikutip @undercover.id. 

Lebih lanjut, Sultan mengatakan erupsi terjadi untuk menutupi lubang-lubang akibat tambang pasir yang terbuka. Jika lubang-lubang tersebut sudah tertutup dengan material vulkanik, maka erupsi Gunung Merapi akan berhenti. Namun, proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama. 

"Nanti kalau yang berlubang-lubang itu sudah tertutup, kan berhenti sendiri. Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas, dan di bawah juga berlobang,' lanjutnya. 

Sultan juga menyatakan bahwa kondisi ini akan mendorongnya untuk melakukan penutupan berbagai tambang warga yang sebagian telah ditutup dengan ditanami rumput. 

Selain untuk mencegah kerusakan lingkungan dan risiko letusan Gunung Merapi di masa depan, Sultan juga berencana mengubah kawasan tambang menjadi kawasan pertanian dan peternakan.


Topik

Peristiwa Gunurng Merapi merapi erupsi merapi mbah maridjan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni