free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Kolaborasi Kebijakan Jadi Kunci Kendalikan Dampak Inflasi di Kota Malang

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Nurlayla Ratri

13 - Feb - 2023, 17:33

Placeholder
Walikota Malang Sutiaji meninjau ketersediaan beras di salah satu distributor. (Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Kolaborasi kebijakan diyakini menjadi kunci dapat dikendalikannya inflasi di Kota Malang sejak Januari 2023 ini. Hal tersebut juga tidak lepas dari pendekatan mikro yang dilakukan dengan cukup efektif oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang bersama stakeholder terkait. 

Mulai dari jajaran perangkat daerah di Pemkot Malang, Bulog, BPS, Bank Indonesia, OJK, dan instansi lain yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dalam hal ini, melakukan pendekatan-pendekatan untuk meminimalisir dampak inflasi.

Baca Juga : Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Aman, Wali Kota Malang Sutiaji: Jangan Ada Permainan Pasar

BPS Kota Malang mencatat angka inflasi Kota Malang secara Mounth to Mounth (mtm) atau bulan ke bulan sebesar 0,15%. Angka ini menjadi yang terendah di Jawa Timur dan sekaligus di bawah nasional.

Inflasi sebesar 0,15% ini sekaligus dinilai  menjadi stimulus positif. Terutama untuk menatap perjalanan inflasi Kota Malang secara year to year (yoy) atau tahun ke tahun.

Atas capaian tersebut, Wali Kota Malang Sutiaji menyampaikan apresiasinya. Terlebih atas kinerja tim sehingga tercipta kondusifitas pada ketersediaan bahan pokok serta stabilitas inflasi di Kota Malang. 

Namun ia mengingatkan agar pengawasan terus dilakukan. Sutiaji meminta jajarannya bersama stakeholder terkait terus mengawasi perkembangan kondisi yang ada di pasar. Apalagi, pada kondisi menjelang Bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri pada bulan Maret dan April. 

"Apresiasi tentu kami berikan pada tim yang sudah bekerja dengan baik, tapi fungsi monitoring ini nggak boleh kendur. Harus tetap terstruktur dan berkelanjutan sesuai tugas masing-masing, apalagi ini sudah mendekati puasa dan hari raya idul Fitri, maka persiapan itu sudah dilakukan mulai sekarang," terang Sutiaji.

Pemkot Malang melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, langsung bergerak cepat mengantisipasi dampak yang kemungkinan muncul. Melalui perangkat daerah terkait, pemantauan di tempat perbelanjaan terbilang cukup efektif menenangkan pasar.

Baca Juga : Inflasi Terkendali sejak Januari, Wali Kota Malang Imbau Masyarakat Tak Panik

Hasilnya, terpantau tidak ada lonjakan harga di pasar. Hal tersebut menandakan berimbangnya permintaan dan penawaran. Selain itu, Pemkot Malang juga memastikan stok bahan kebutuhan pokok yang ada di pasar, dan hasilnya pun terbukti efektif.

Demikian juga dengan Perum Bulog Malang, yang menyebut bahwa stok yang dimiliki terbilang aman. Berdasarkan data dari Bulog per 10 Februari 2023, ketersediaan stok yang ada diantaranya beras 1.336.645 kg, gula 86.887 kg, serta minyak goreng 39.000 liter.

Informasi dan literasi juga terus diberikan agar tidak ada permainan pasar untuk memanfaatkan peluang yang ada. Perilaku pasar sangat positif dan terkendali baik dari penjual serta konsumen, karenanya masyarakat diminta untuk tidak gegabah dan berbelanja sesuai dengan kebutuhan yang sewajarnya.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Nurlayla Ratri