free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Usai Merugi Rp200Juta Hingga Minta Volunteer Iuran, Vendor Feskala BEM UM Ngaku Belum Dibayar 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

09 - Feb - 2023, 17:11

Placeholder
Brosur Feskala, acara musik inisiasi BEM UM yang diduga merugi hingga Rp 200 juta (foto: Instagram Feskala)

JATIMTIMES - Kasus acara musik bertajuk Feskala yang diinisiasi BEM Universitas Negeri Malang yang diduga merugi hingga Rp200 juta masih ramai diperbincangkan di berbagai platform media sosial. Jika sebelumnya keluhan banyak disampaikan volunteer di Twitter, kali ini giliran vendor yang angkat bicara.

Seperti unggahan akun TikTok @riandiani1283 yang mengaku sebagai salah satu vendor dari Feskala BEM UM itu. Menurut narasi yang disampaikan akun tersebut, dalam perjanjian antara panitia dan vendor, seharusnya pelunasan dilakukan sehari sebelum acara. 

Baca Juga : Pasutri di Kota Malang Hampir Jadi Korban Penipuan Orang Berkedok Nakes

"Berawal dari kami dihubungi buat jadi vendor mereka (panitia Feskala) masih baik-baik aja. Terus singkat MoU-an nihh yang isinya pembayaran H-1 acara sudah harus dibayar lunas. Namun sampe hari H kok belum dilunasin yang total produksinya 1xxjt lahh," tulis kronologi akun yang mengaku pihak vendor tersebut. 

Karena belum dilunasi, akhirnya vendor ini pun tidak bisa melanjutkan kerja sama dengan panitia Feskala. 

"Cuman panitia meminta keringanan dengan sebuah perjanjian bermatrai yang menyatakan pelunasan di lakukan 3X24 jam yang di sepakati dan d ttd ketupel dan di saksikan saksi” dari pihak panitia juga vendor," tegasnya. 

Namun sampai 3x24 jam sesuai dengan MoU yang disepakati tak kunjung ada pelunasan pembayaran. 

"Dan kami pun menunggu sampai waktu yang di sepakati yaa gitu lewat, dan ga ada konfirmasi kejelasan pelunasan. Malah cuman di beri janji yang seolah” benar adanya dan nyatanya tidak ada," ungkapnya. 

"Terus karna kami udah muak sama janji yang ga pernah di berikan yaa kami minta jaminan lah, dengan mudahnya pihak panitia mengatakan tidak ada (jaminan). Bayangin seberapa sabarnya kami masih memberikan beberapa solusi buat panitia ehhh tau e sia-sia," lanjut tulisannya. 

Menurut akun yang mengaku pihak vendor itu balasan kesabarannya tak berbuah manis. Pihaknya justru ditinggal kabur oleh pihak yang seharusnya bertanggung jawab.  

"Ehhh tauu balesannya sabar kami, kami di tinggal kabur sama ketupel dan beberapa pihak yang harusnya bertanggung jawab dan masih ga ada kejelasan untuk penyelesaian hak kami dari November - Januari sampe berita ini rame di publik, kami masih menunggu etikat baik dari mereka dan tentunya tidak ada. Dan kami merasa di sepelekan," jelasnya. 

Akhirnya pada awal Februari, pihak vendor mulai buka suara. Termasuk melakukan tindak tegas kepada pihak panitia. Karena pihaknya menilai dari mundurnya pelunasan dari panitia Feskala BEM UM ini juga berakibat meruginya vendor. 

"Kami sudah sangat memaklumi, bayangin gimana kerugian yang kami alami dari hal ini dari segi pembayaran crew dll, dan kami beberapa bulan tidak bisa mengambil event besar karna terhalang modal yang tertahan di sana karna kesalahan mereka apa kami tidak termasuk korban seperti volunteer mereka? Haha lucu kan," lanjut tulisannya. 

Pihak vendor itu kembali menyentil panitia yang ingin menggelar konser elit menuruti gengsi namun tak bertanggung jawab atas hak vendor. 

Baca Juga : Gaji Pensiunan Disedot Bank, Mantan Guru di Tulungagung Ini Ungkap Modusnya

"Dann Halo panitia apa kabar gimana dengan hak kami, sedangkan hak kalian sudah kami berikan sesuai keinginan gengsi kalian(konserelit) dan waktunya giliran kami menagih tegas hak kami?Apa masih di sepelekan? Bagaimana dengan janji palsu kalian?," ujarnya. 

"Apa dengan hal seperti ini kalian bisa notice? Yaaa tolong lah berikan hak kami !!! Kami mengerjakan project event kalian ga nyicil loh masa kalian bayar nyicil dan yang di cicil nominalnya sangat kecil dari nominal yang ada loh ? Gaa mikir apa gimana sihhh !!!," sambungnya. 

Sekali lagi, vendor meminta itikad baik dari pihak panitia. Sebab sejatinya pihak vendor pun bisa melakukan apa saja, lantaran pihaknya memiliki MoU bermaterai yang bisa jadi bukti hukum sah. 

"Btw guys kepo ya kenapa muncul headline SKCK keknya gak cukup di sni tar spill lanjutannya dehh sama katanya besok ada yang baru mau ketemu kami hihi," pungkas tulisannya yang diunggah Selasa (7/2). 

Sontak unggahan itu pun menyita perhatian warganet. Hingga berita ini ditayangkan unggahan tersebut telah disaksikan sebanyak 320 ribu kali dengan ratusan komentar dan belum ada unggahan kronologi selanjutnya dari pihak vendor. 

Pihak JatimTimes pun telah meminta izin kepada akun yang mengaku vendor tersebut untuk menulis kronologi kasus Feskala BEM UM dari sisi vendor. 

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah utas beredar di Twitter menarasikan acara musik dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Malang (UM) yang mengalami kerugian. Untuk menutupi kerugian itu volunteer hingga ketua panitia diduga dipaksa untuk iuran. 

Minggu sore (5/2) melalui forum kepanitiaan, BEM UM memutuskan untuk menambah iuran dengan iuran wajib yang harus dilunasi oleh semua partisipan mulai volunteer hingga BEM dan Ketua Panitia. Mulai dari volunteer Rp 750 ribu hingga termahal Ketua Pelaksana Feskala Rp 15 juta. 


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri