JATIMTIMES - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara mengungkapkan ada 500 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di pusat gempa Turki. Diketahui sebelumnya, gempa berkekuatan Magnitudo 7,8 mengguncang tenggara Turki yang berbatasan dengan Suriah, pada Senin (6/2) sekitar pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB).
KBRI Ankara menyebutkan ada 12 wilayah yang menjadi pusat lokasi gempa di Turki. Keduabelas wilayah itu diantaranya, Adana, Adıyaman, Kahramanmaraş, Gaziantep, Diyarbakır, Hatay, Kilis, Şanliurfa, Malatya, Osmaniye, Elazig, dan Elbistan.
Baca Juga : Angka Stunting Turun, Wabup Pamekasan Minta Semua Pihak Bergandengan Tangan
"Sejauh ini dari sekitar 500 WNI yang ada di 12 lokasi itu, dilaporkan 3 terluka dan sudah ditangani rumah sakit terdekat," ungkap pihak KBRI Ankara, dikutip CNNIndonesia, Selasa (7/2).
Sejumlah 500 WNI yang diberada di titik lokasi gempa itu didominasi pelajar. Namun ada juga pasangan yang menikah dengan warga setempat, pekerja spa terapis hingga pekerja di organisasi internasional yang beroperasi di perbatasan Turki dengan Suriah.
Hingga saat ini, KBRI Ankara juga tengah berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk memastikan ratusan WNI yang tinggal di pusat gempa Turki itu selamat. Selain itu WNI yang berada di Kahramanmaraş juga harus mengungsi lantaran mayoritas apartemennya hancur parah.
Baca Juga : Kawal Puluhan Ribu Jamaah 1 Abad NU, Polres Malang Kerahkan 117 Personel
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah Turki melaporkan update per-Selasa (7/2) dini hari, korban tewas hampir 4.000 akibat gempa di Turki. Pemerintah Turki melaporkan sebanyak 2.379 orang tewas dan 13.293 terluka dalam gempa dahsyat tersebut. Sedangkan layanan darurat menambahkan bahwa sejauh ini ada 7.340 orang yang telah diselamatkan. Sementara di Suriah dilaporkan ada 1.444 korban. Sehingga jumlah total korban tewas di Turki dan Suriah dalam tragedi itu sebanyak 3.823 orang.