JATIMTIMES - Prediksi gempa yang terjadi di Turki sedang ramai diperbincangkan di berbagai lini masa. Salah satu yang ramai adalah akun TikToker Indonesia yang lama tinggal di Istanbul, kota terbesar di Turki.
Akun TikTok @udadubai telah membuat Video TikTok (vt) sejak 4 bulan yang lalu. Akun tersebut membahas soal prediksi Istanbul sebagai kota terbesar di Turki mengalami gempa setiap 100 tahun sekali.
Baca Juga : Puncak Resepsi 1 Abad NU, Puluhan Ribu Warga Nahdliyin Padati Stadion Sidoarjo Sejak Tengah Malam
"Konstatinopel atau Istanbul biasanya setiap 100 tahun sekali terjadi gempa, karena sudah tinggal di Istanbul 6 tahun. Bayangkan kalau seandainya di Istanbul terjadi gempa, dimana kondisi sekarang, Istanbul adalah kota berpenduduk sangat padat sekali," bunyi unggahan vt akun tersebut yang dibuat sejak 4 bulan yang lalu.
Dalam video itu, dia juga mengatakan bahwa media massa pun sudah mengumumkan bahwa di tahun 2023 akan terjadi gempa yang sangat besar. Bahkan menteri di Turki pun sudah mengumumkan bahwa gempa besar akan terjadi.
"Bahkan pemerintah setempat juga sudah mempersiapkan kapal-kapal di pinggir laut untuk evakuasi korban," ujarnya.
Saking khawatirnya, sekitar 4 bulan lalu, akun tersebut mengunjungi museum tempa dikenangnya gempa dengan guncangan yang sangat hebat pada 1999 di Turki.
"Saya sempat melihat (foto terjajar) para syuhada, korban gempa," terangnya.
"Tolong doakan dan komen di bawah, semoga ramalan ini tidak terjadi. Khususnya para mahasiswa Indonesia yang ada di Turki," sambung akun tersebut.
Akun tersebut juga menuliskan keterangan video bahwa vt tersebut dibuatnya sejak 4 bulan yang lalu.
"Dan terjadi gempa sekarang di Turki, semoga orang-orang Turki bisa melaluinya dan orang Indonesia dan Malaysia yang ada di Turki selamat dari bencana," ujarnya.
Baca Juga : Ponorogo Jatim Diguncang Gempa M 3,6 Hari Ini
Selain itu, di Twitter juga ramai soal ramalan peneliti Solar System Geometry Survey (SSGEOS) berbasis di Belanda, Frank Hoogerbeets yang meramalkan gempa akan terjadi di perbatasan Turki dan Suriah.
"Cepat atau lambat akan ada Magnitudo 7,5 gempa buki di wilayah ini (Turki Selatan-Tengah, Yordanua, Suriah, Lebanon) #deprem," cuit Hoogerbeets yang diunggah pada Jumat (3/2) di Twitter.
Seperti diberitakan sebelumnya, gempa berkekuatan M 7,8 mengguncang Turki dan Suriah, pada Senin (6/2) sekitar pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB). Akibat guncangan itu, pada Selasa (7/2) sekitar pukul 02.00 waktu setempat dilaporkan hampir 4.000 orang tewas.
Gempa bumi pertama melanda saat orang tidur, dan berkekuatan 7,8. Ini menjadi salah satu gempa paling kuat di wilayah tersebut setidaknya dalam satu abad. Gempa itu terasa sampai ke Siprus dan Kairo.
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengatakan data awal menunjukkan gempa besar kedua berkekuatan 7,7 SR, dan berada 67km (42 mil) timur laut Kahramanmaraş, Turki, pada kedalaman 2km. Serta ada lebih dari 100 gempa susulan yang lebih kecil yang dicatat oleh seismolog.