JATIMTIMES - Gempa berkekuatan 7,8 Skala Richter (SR) mengguncang Turki dan Suriah, pada Senin (6/2) sekitar pukul 04.17 waktu setempat (08.17 WIB). Akibat guncangan itu, pada Selasa (7/2) sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat dilaporkan hampir 4.000 orang tewas.
Seperti melansir The Guardian, update terbaru yang dirilis oleh Pemerintah Turki sejumlah 2.379 orang tewas dan 13.293 terluka dalam gempa dahsyat tersebut. Sedangkan layanan darurat menambahkan bahwa sejauh ini 7.340 orang telah diselamatkan.
Baca Juga : New Honda BeAT Makin Trendi untuk Anak Muda Energik, Segini Harga OTR Surabaya
Sementara di Suriah dilaporkan 1.444 korban jiwa di Suriah. Sehingga jumlah total korban tewas di Turki dan Suriah dalam tragedi itu menjadi 3.823.
Menurut juru bicara Komisi Eropa, lebih dari 10 tim pencarian dan penyelamatan dari Uni Eropa telah dikerahkan setelah gempa yang melanda Turki.
Beberapa negara lain juga telah menawarkan bantuan, seperti AS, Inggris, Kanada, Israel, Rusia, dan China. Bahkan seruan telah muncul untuk melonggarkan beberapa pembatasan politik.
Utamanya agar bisa mengirimkan bantuan dan bisa memasuki Suriah barat laut, yang saat ini dikuasai pemberontak di negara itu. Padahal wilayah itu, salah satu daerah yang paling parah terkena gempa.
Gempa pertama melanda saat orang tidur, dan berkekuatan 7,8. Dan menjadi salah satu gempa paling kuat di wilayah tersebut setidaknya dalam satu abad. Gempa itu terasa sampai ke Siprus dan Kairo.
Baca Juga : Menteri PAN RB Apresiasi Penurunan Stunting Kota Mojokerto
Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC) mengatakan data awal menunjukkan gempa besar kedua berkekuatan 7,7 SR, dan berada 67km (42 mil) timur laut Kahramanmaraş, Turki, pada kedalaman 2km. Serta ada lebih dari 100 gempa susulan yang lebih kecil yang dicatat oleh seismolog.
Gempa pertama berpusat di dekat Gaziantep, dan telah merusak kastil bersejarah di sana yang telah digunakan sejak zaman Romawi.
Angkatan bersenjata Turki telah menyiapkan koridor udara untuk memungkinkan tim pencarian dan penyelamatan mencapai zona yang terkena dampak.