JATIMTIMES - Sekretaris Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang Ahmad Fuad Rahman mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang untuk memberikan akses pendidikan bagi seluruh warga Kota Malang.
Politisi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyampaikan, dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran (TA) 2022, tercatat 0,92 persen warga Kota Malang tidak mendapat akses pendidikan yang layak.
Baca Juga : Mengulik Kampung Budaya Polowijen, Destinasi Wisata Sekaligus Edukasi Gratis
"Angka 0,92 persen sekitar 90 ribu orang yang didominasi perempuan. (Mereka) tidak mendapat akses layanan pendidikan. Itu data dari dokumen APBD TA 2022," ungkap Fuad.
Anggota dewan yang berangkat dari daerah pemilihan (dapil) Lowokwaru ini menuturkan, sebanyak 0,92 persen warga Kota Malang yang tidak mendapatkan akses pendidikan salah satunya di wilayah Kecamatan Kedungkandang.
"Kami sudah konfirmasi ke dinas, memang betul ada (warga tidak mendapat akses pendidikan) di beberapa daerah yang di pinggir, ada Kedungkandang," terang Fuad.
Menurut dia, di Kota Malang sebagai Kota Pendidikan seharusnya semua warganya mendapatkan akses pendidikan yang layak. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar Pemkot Malang dapat membuat berbagai program untuk memberikan akses pendidikan.
"Harusnya dibuatkan program memberantas buta huruf di Kota Malang. Bikin program, bikin inovasi, bagaimana masyarakat kita tersentuh akses layanan pendidikan," ujar Fuad.
Jika program dalam memberantas buta huruf terlaksana dengan baik dan warga mendapatkan akses pendidikan yang layak, selanjutnya bagi yang usia dewasa dapat diberikan akses pendidikan untuk menempuh sistem kejar paket.
Baca Juga : Hibahkan Tanah ke Madrasah, Pemkab Malang Berharap Ada Optimalisasi BMD
"Sehingga mereka punya ijazah, sehingga mereka bisa bekerja lagi dengan honor atau gaji yang sesuai dengan latar belakang pendidikan," ucap Fuad.
Lebih lanjut, pihaknya meminta kepada Pemkot Malang agar menuntaskan buta huruf di Kota Malang dan memberikan akses pendidikan bagi seluruh warga Kota Malang. Kemudian yang berprestasi dapat diberikan beasiswa dan bisa memberikan kontribusi bagi Kota Malang.
"Jadi targetnya (warga tidak mendapat akses pendidikan) nol persen karena kita Kota Pendidikan. Jangan sampai ada buta huruf di Kota Malang," pungkas Fuad.