JATIMTIMES - Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku terancam dengan adanya tank Jerman yang berada di Ukraina. Pernyataan itu disampaikan Putin saat pro-Barat berencana kirimkan pasukan ke Ukraina.
Sebelumnya diketahui, Jerman telah mengumumkan untuk menyediakan 14 tank Leopard 2 untuk pasukan Kyiv, Ukraina. Kesepakatan pengiriman tank itu adalah hasil dari negosiasi mitra NATO.
Baca Juga : Bermain di Markas, Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia Optimistis Tumbangkan Lawan
Melansir AFP pada Jumat (3/2), Putin merasa tak percaya, karena Rusia kembali dikecam oleh tank Jerman. "Berulang kali kami dipaksa untuk mengusir agresi kolektif Barat," lanjut Putin.
Dia juga heran dengan sikap Jerman dan sekutu Barat, lantaran Rusia dianggap tak pernah mengirimkan tank kendaraan ke perbatasan negara mereka.
"Kami tidak mengirim tank ke perbatasan mereka tetapi kami memiliki sesuatu untuk ditanggapi, dan itu tidak hanya tentang menggunakan kendaraan lapis baja. Setiap orang harus memahami ini," ujarnya.
Oleh karenanya, Putin menegaskan bahwa pihaknya siap mengusir pihak Barat (di Ukraina). Bahkan Dia memastikan perang modern dengan Rusia akan jauh berbeda dari Perang Dunia II.
Sejak pro Barat mengirimkan pasukan ke Ukraina, Januari lalu, Putin beberapa kali mengancam akan menggunakan senjata nuklir melawan Barat.
Baca Juga : Bom Bunuh Diri Tewaskan 100 Jamah di Masjid Pakistan
Diketahui, selain tank Leopard 2 yang akan dikirimkan pada akhir Maret 2023, Jerman juga melakukan pelatihan untuk kru Ukraina. Tak hanya hanya itu, logistik, amunisi dan pemeliharaan sistem juga diberikan untuk Ukraina.
Bersamaan dengan Jerman, AS juga mengumumkan akan mengirimkan 31 tank Abrams untuk membantu Ukraina.
"Penyediaan M1 Abrams ditujukan untuk membantu Ukraina mempertahankan dan melindungi tanah Ukraina. Itu bukan ancaman ofensif ke Rusia," ujar Presiden AS Joe Biden, masih dikutip AFP, pada Jumat (3/2).