Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Tahun 2023, Diskopindag Kota Malang Targetkan Retribusi Pasar Capai Rp 7, 25 Miliar

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

25 - Jan - 2023, 15:18

Placeholder
Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi saat ditemui di Savana Hotel and Convention, Rabu (18/1/2023). (Foto: Tubagus Achmad/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pada tahun 2023 ini, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang menargetkan retribusi pasar bisa mencapai Rp 7,25 miliar. 

Kepala Diskopindag Kota Malang Eko Sri Yuliadi menyampaikan, bahwa pasca pandemi Covid-19 di tahun 2022 ini transaksi pasar mulai normal kembali. Hal itu terlihat dari capaian retribusi pasar di tahun 2022 yang melebihi target. 

Baca Juga : Panglima GAM Tersangka Korupsi Ditangkap di Aceh dan Dibawa ke Jakarta Hari Ini

"Tahun lalu (2022) target retribusi pasar kita Rp 7 miliar, tetapi yang kami dapatkan lebih dari itu, sekitar Rp 7, 1 miliar. Di tahun ini (2023) kita optimis dan terus mengupayakan agar bisa mencapai Rp 7, 25 miliar, bahkan juga bisa lebih," ungkap Eko kepada JatimTIMES.com, Rabu (25/1/2023). 

Mantan Sekretaris Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang ini menjelaskan, untuk mencapai target retribusi pasar Rp 7, 25 miliar, pihaknya terus meningkatkan pelayanan dalam hal administrasi. Salah satunya dalam hal pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB). 

"Mengurus NIB itu administrasinya gratis, yang kita pungut hanya retribusi penjualan. Ini sebagai pemicu atau pemacu dari pedagang agar lebih percaya kepada pemerintah," terang Eko. 

Sehingga menurut Eko, ke depan pasar rakyat akan dibuat lebih maju dan memengaruhi pada pendapatan retribusi pasar. Pihaknya menyebutkan, untuk saat ini penarikan retribusi pasar masih manual menggunakan kertas. 

Namun, di tahun 2023 ini Diskopindag Kota Malang berencana untuk mengubah sistem pembayaran retribusi pasar. Yakni dengan menggunakan Quick Response (QR) Code atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang bertujuan untuk mencegah kebocoran retribusi pasar. 

Baca Juga : Unikama Gelar Simposium Nasional, Gaungkan Pentingnya Agama Dalam Pemberantasan Korupsi

"Kita ingin tidak ada kebocoran dalam pembayaran retribusi ini dan juga cashless. Ini sudah mengarah kesana, tapi untuk kita juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai cashless," ujar Eko. 

Sementara itu, pihaknya menyebutkan beberapa pasar yang pendapatan retribusi pasarnya tinggi, yakni Pasar Blimbing dan Pasar Besar. Selanjutnya, untuk pasar yang pendapatan retribusi pasarnya menengah ada Pasar Klojen. Sedangkan untuk pasar yang kurang dalam hal pengumpulan retribusi pasar ada Pasar Embong Brantas. 

"Kalau Pasar Embong Brantas itu karena pasarnya kecil terus barang yang dijualkan itu second. Kadang pasarnya buka, kadang tutup, sehingga itu memengaruhi penghasilan retribusi pasar," pungkas Eko. 


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Sri Kurnia Mahiruni