JATIMTIMES - Ketua Teritorial Pemenangan Pemilihan Umum Partai NasDem Effendy Choirie alias Gus Choi mengatakan isu reshuffle kabinet yang akan dilakukan Jokowi bukan hanya isu.
Menurutnya, isu tersebut sudah santer terdengar di internal NasDem. Bahkan ia mengatakan partainya sudah siap akan hal itu.
Baca Juga : Dua Anggota Kesandung KPK, DPRD Tulungagung Gelar Pengganti Antar-Waktu
“Di NasDem kabar itu bukan kabar angin, tapi kabar beneran. Tapi kami sudah siap,” kata Gus Choi saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Sabtu (7/1/2023).
NasDem sendiri disebut-sebut sebagai sasaran utama dalam reshuffle kabinet yang akan dilakukan Jokowi.
Usai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai Calon Presiden 2024, desakan terhadap NasDem untuk keluar dari koalisi pendukung Jokowi menyeruak, salah satunya dari partai pengusung Jokowi, yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Lebih lanjut Choi mengatakan partainya siap jika menterinya direshuffle. Sebelumnya, NasDem sudah memikirkan risiko maupun cost and benefit kala mengambil keputusan.
Namun, Choi mengingatkan bahwa NasDem sebagai partai pendukung Jokowi juga punya hak. Ia lalu menjelaskan bahwa hendaknya Jokowi berkonsultasi dengan Ketua Umum Surya Paloh sebelum memutuskan untuk mengganti menteri dari NasDem.
“NasDem itu pendukung setia Pak Jokowi sejak 2014. Reshuffle sekarang itu apakah sudah menghormati hak NasDem sebagai pengusung? Misalnya Pak Surya diajak konsultasi, ditanya, diberitahu, itu yang saya tidak tahu,” kata dia.
Adanya reshuffle ini Choi sangat paham jika itu adalah hak prerogatif presiden. Namun menjadi seorang presiden, ada sejumlah partai pendukung yang mengusung di belakangnya.
“Jadi Presiden tidak ujug-ujug, tidak tiba-tiba. Itu didukung oleh sekian partai untuk memenuhi ambang batas presiden. Karena itu ketika mau mengganti mestinya tetap konsultasi dengan pendukungnya atau pimpinan partai politiknya,” kata Choi.
Baca Juga : Ribuan Calon Anggota PPS di Banyuwangi Ikuti Tes Tulis Manual
Sebelumnya, usulan evaluasi pada partai NasDem itu datang dari Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat. Ia mengatakan usulan mengevaluasi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar tidak hanya didasarkan pada kinerjanya.
“Satu kinerjanya, dua termasuk partainya. Kalau memang gentle betul sudah seperti itu, akan lebih baik untuk menteri-menterinya mengundurkan diri,” kata Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (3/1/2023).
Sementara, saat ditanya mengenai isu reshuffle atau kocok ulang Kabinet itu Jokowi tak menepis dan hanya mengatakan reshuffle akan dilakukan besok, tanpa menyebutkan tanggal pastinya.
"Besok. Ya besok, bisa Jumat bisa Senin bisa Selasa bisa Rabu," kata Jokowi sambil tertawa kecil, saat mengunjungi Blok Rokan di Dumai, Riau, Kamis (5/1/2023).
Tiga hari sebelumnya, Jokowi juga tidak membantah ihwal isu reshuffle ini.
"Tunggu saja, ditunggu saja," kata Jokowi saat ditanya kemungkinan adanya reshuffle saat mengunjungi Blok A Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin, (2/1/2023).