JATIMTIMES - Namanya Taman Desa Wisata Edelweiss. Ya taman wisata di Desa Wonokitri, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, ini merupakan taman yang banyak ditemukan bunga keabadian edelweiss.
Taman ini dikelola mandiri oleh Kelompok Tani Hulun Hyang yang merupakan salah satu kelompok binaan TNBTS (Taman Nasional Bromo Tengger Semeru) maupun Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPwBI) Malang. Meski dikelola mandiri oleh kelompok tani, taman ini mampu menyumbangkan pendapatan daerah ke pemerintah desa setempat.
Baca Juga : Transaksi Keuangan 4 Daerah Sudah 'Digital', 3 Masih di Tahap 'Maju'
Ketua Kelompok Hulun Hyang Teguh Widodo menyampaikan, Taman Edelweiss mampu memberikan 10 persen atau kurang lebih Rp 38 juta dari hasil omzet pendapatan Taman Edelweiss kepada pemerintah desa setempat.
"Kita dapat menyumbangkan PAD (pendapatan asli daerah) kepada pemerintah desa. Pemerintahan desa juga men-support kami. Selama pengelolaan, tidak ada intervensi," jelasnya.
Omzet kunjungan Taman Edelweiss pada tahun 2022 cukup memuaskan. Secara value, taman ini menghasilkan omzet mencapai Rp 443 juta, termasuk omzet hasil penjualan suvernir Rp 15 juta pada periode 2022.
Bahkan, dari hasil pendapatan Taman Edelweiss tersebut, banyak masyarakat -khususnya warga sekitar- juga mendapatkan kebermanfaatan dari sisi ekonomi dan mereka pun terberdayakan secara optimal.
Terdapat 26 orang kelompok tani yang mendapatkan manfaat secara lasngung. Mereka membantu memberikan pelayanan di kawasan Taman Edelweiss dan setiap harinya mendapatkan insentif Rp 75 ribu per orang.
"Bahkan kamj setiap bulannya ada Rp 20 juta untuk membayar teman-teman," ungkap Teguh Widodo.
Sejak pertama dibangun, Taman Edelweiss terus berkembang dengan support dari para stakeholder. Salah satunya Bank Indonesia.
Suporter materil yang diberikan berhasil mewujudkan sejumlah sarana prasarana yang kian membuat Taman Edelweiss semakin menarik masyarakat untuk berkunjung. Bahkan, sepanjang 2022, Taman Edelweiss telah dikunjungi oleh 38 ribu pengunjung.
Baca Juga : Dishub Kota Malang Terapkan Parkir Elektronik di Pasar Madyopuro
Jumlah ini naik daripada tahun sebelumnya, yang hanya 19 ribu pengunjung. Kenaikan jumlah pengunjung yang signifikan ini tentunya tak lepas dari kepedulian para stakeholder, seperti Bank Indonesia.
"Jumlah kunjungan ini melebihi ekspektasi. Padahal target awal hanya 5 persen. Untuk 2023, kami targetkan 50 ribu pengunjung dengan target pendapatan tentunya juga lebih tinggi," ujar Teguh.
Sementara itu, Kepala KPwBI Malang Samsun Hadi mengapresiasi capaian kelompok tani yang dapat menyumbangkan hal bermanfaat dan berkontribusi memberikan pendapatan kepada pemerintah desa.
"Ini sangat bagus, bisa dirasakan desa. Tentunya kami harapkan kedepan terus berkembang dan terus kami support," pungkasnya.