JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berupaya mempercepat penuntasan bau tidak sedap yang ditimbulkan dari tumpukan sampah di tempat penampungan sementara (TPS) di perbatasan wilayah RW 01 dan RW 02 Kelurahan Kedungkandang.
Kepala DLH Kota Malang Noer Rahman Wijaya menyampaikan, bau tidak sedap dari TPS tersebut disebabkan curah hujan yang tinggi sehingga air lindi pada tumpukan sampah semakin banyak.
Baca Juga : 2023, Wali Kota Sutiaji Canangkan Setiap Jumat Sambang Kelurahan
"Mengingat kondisi TPS di musim hujan ini tentu mengakibatkan jumlah leachate (air lindi) yang juga banyak. Jadi, cairan yang dikeluarkan oleh sampah dari curah hujan ini kemudian mengakibatkan masalah bau," jelas Rahman, Jumat (6/1/2023).
Ada dua skema yang dapat dilakukan dalam menangani bau tidak sampah di TPS-TPS Kota Malang, khususnya di wilayah Kelurahan Kedungkandang. Skema pertama yakni penanganan jangka panjang dengan memindahkan lokasi TPS saat ini ke lokasi yang jauh dari pemukiman warga. Namun, hal itu membutuhkan waktu dan proses yang cukup panjang. Salah satunya penentuan lokasi baru TPS.
Kemudian, skema yang kedua, penanganan jangka pendek. Ini dapat dilakukan dengan cara pengangkutan sampah yang cepat.
"Seperti arahan wali kota, kami dari DLH akan melakukan upaya penekanan dan percepatan. Khususnya untuk mengangkut sampah-sampah yang ada di TPS, termasuk seluruh Malang Kota," terang Rahman.
Meskipun cara pengangkutan sampah dengan cepat merupakan skema jangka pendek dalam penuntasan bau tidak sedap di TPS, DLH mengatakan bahwa armada dump truck (DT) pengangkut sampah yang dimiliki DLH Kota Malang juga mengalami kendala.
Baca Juga : Sebelum Operasi, Korban Tragedi Kanjuruhan Pilih Berobat ke Sangkal Putung karena Takut Jarum Suntik
Satu unit DT pengangkut sampah hanya mampu melayani tiga sampai empat TPS. Kemudian, jumlah dump truck pengangkut sampah yang dimiliki DLH Kota Malang yakni 44 unit serta terdapat tiga unit compactor.
Maka dari itu, DLH berencana menambah armada dump truck pengangkut sampah serta armroll pada tahun 2023 untuk menuntaskan permasalahan di masyarakat yang berhubungan dengan sampah di TPS.
"Harapan kami ke depan dapat menambah unit. Walaupun kami juga sudah melaporkan terkait efisiensi. Pengadaan DT satu unit Rp 450 juta dan tiga armroll total Rp 2,1 miliar," ungkap Rahman.