free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Sebelum Operasi, Korban Tragedi Kanjuruhan Pilih Berobat ke Sangkal Putung karena Takut Jarum Suntik

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Yunan Helmy

07 - Jan - 2023, 02:14

Placeholder
Lilik (terbaring di ranjang) usai menjalani operasi akibat mengalami patah tulang saat tragedi Kanjuruhan. (Foto : For Jatim Times)

JATIMTIMES - Lilik, salah satu Aremanita yang menjadi korban dalam tragedi Kanjuruhan, ternyata takut dengan jarum suntik. Hal itulah yang membuat dirinya enggan berobat ke rumah sakit meski mengalami luka berat dalam tragedi usai pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 lalu.

Kondisi Lilik itu disampaikan Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana usai menjenguk korban setelah menjalani operasi akibat mengalami patah tulang pada bagian lengan tangan sebelah kanan, Jumat (6/1/2023).

Baca Juga : Turut Bela Sungkawa, Kapolres Tulungagung Serahkan Bantuan ke Keluarga Korban Tewas Tertimpa Rumah Ambruk

"Memang  pasien Mbak Lilik ini sempat ada kendala. Dia merawat secara mandiri menggunakan metode sangkal putung. Namun dirasa belum efektif. Kami diberi informasi oleh Aremania, kemudiam kami tindak lanjuti," ucapnya  usai menjenguk korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Jumat (6/1/2023).

Mendapat informasi jika kondisi Lilik setelah berobat ke sangkal putung belum membuahkan hasil, Polres Malang akhirnya meninjau langsung kondisi korban di kediamannya yang beralamat di Dusun Cungkal, Desa Sumberpetung, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.

"Setelah kami cek, salah satu kendalanya adalah Mbak Lilik ini takut dengan jarum suntik," terang anggota Polri dengan pangkat dua melati ini.

Menanggapi hal itu, Polres Malang kemudian mengerahkan tim untuk memberikan pendampingan psikologi terhadap korban. Hasilnya, setelah memberikan masukan, Lilik akhirnya berkenan untuk menjalani perawatan medis. Yakni di RSUD Kanjuruhan.

"Setelah mendapatkan penanganan psikologi, kami akhirnya bisa meyakinkannya. Pagi tadi (Jumat 6/1/2023) bisa dilakukan tindakan operasi. Tadi operasinya berjalan lancar. Saat ini masih proses pemulihan setelah operasi patah tulang di lengan bagian kanan," kata Putu Kholis.

Sebelum menjalani operasi, kondisi Lilik terbilang cukup memperihatinkan. Pasalnya tulang lengan tangannya yang patah menonjol hingga berbentuk benjolan.

"Jadi, setelah kami cek 3 Januari (2023), kami datangi ke rumahnya, masih ada benjolan. Setelah dilakukan scan (rontgen, red), benjolan itu adalah tulang yang menyembul," jelas Putu Kholis.

Setelah memeriksakan kondisi kesehatan Lilik, Polres Malang berkoordinasi dengan pihak terkait. Dari hasil koordinasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui RSUD Kanjuruhan bersedia memfasilitasi agar Lilik menjalani operasi.

Baca Juga : Kunjungan ke Kediri, Wakil Ketua Komisi IV Resmikan BLKK dan IPAL di Dua Pondok Pesantren

"Ini yang kasihan. Pasien Mbak Lilik ini umurnya masih muda, masih sekolah dan masa depannya masih panjang. Sehingga kami lapor ke Pak Bupati untuk dilakukan penanganan terhadap yang bersangkutan. Syukurlah bisa dioperasi di RSUD Kanjuruhan pada hari ini (Jumat 6/1/2023)," imbuhnya.

Kedepan, lanjut Putu Kholis, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Malang akan terus melakukan pendataan kepada korban tragedi Kanjuruhan. Nantinya apabila ditemukan korban yang membutuhkan perawatan medis, yang bersangkutan akan direkomendasikan untuk menjalani perawatan di RSUD Kanjuruhan.

"Sementara ini ada 3 korban lagi yang sudah kami datangi untuk diidentifikasi. Mereka juga membutuhkan penanganan medis. Nanti akan kami carikan solusi terbaik. Bapak Direktur RSUD (Kanjuruhan) juga sangat welcome dan siap memfasilitasi untuk mempermudah upaya penanganan lanjutan bagi korban yang masih mengalami luka berat," ujar kapolres.

Dari hasil koordinasi bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Malang, nantinya biaya para korban tragedi Kanjuruhan yang masih membutuhkan penanganan medis  akan ditanggung oleh Pemkab Malang. "(Biaya perawatan medis) ditanggung sampai sembuh oleh pemerintah daerah, Pak Bupati (Malang)," tukasnya.

Kini, kondisi remaja 15 tahun itu dikabarkan berangsur membaik. Namun, Lilik masih harus menjalani rawat inap di RSUD Kanjuruhan hingga kondisinya benar-benar stabil.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Yunan Helmy