free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Ditipu Penyalur TKI di Jombang, 29 Orang Gagal Berangkat ke Australia

Penulis : Adi Rosul - Editor : Dede Nana

03 - Jan - 2023, 20:45

Placeholder
Salah satu korban penipuan jasa penyalur TKI. (Foto : Adi Rosul / JombangTimes)

JATIMTIMES - Sebanyak 28 orang tertipu jasa penyalur Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jombang. Masing-masing orang merugi hingga puluhan juta rupiah atas biaya yang sudah dikeluarkan untuk menjadi TKI di Australia. Kasus ini pun dilaporkan ke Polres Jombang.

Salah satu korban adalah Muchamad Taufiki (27) warga Desa Jatiduwur, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Dia mendaftar calon TKI melalui jasa penyalur yang dikelola Ismu Asih pada awal Juni 2022. Taufiki dan Ismu masih tetangga satu desa.

Baca Juga : Perangkat Desa dari Blitar Ditangkap Polisi, Jual Tebu yang Bukan Miliknya di Tulungagung

"Awalnya saya ketemu cucunya Bu Ismu itu, tanya soal lowongan ke luar negeri. Terus disuruh langsung ke rumah Bu Ismu. Sekitar tanggal 2 (Juni 2022) saya ke rumah Bu Ismu. Di situ dikasih tahu ada lowongan di Polandia, Serbia dan Australia. Terus saya disarankan ke Australia," ujarnya saat diwawancarai wartawan di kantor PWI Jombang, Selasa (3/1/2023).

Dikatakan Taufiki, ia rencanakan akan disalurkan ke salah satu perkebunan di Australia oleh Ismu. Di perusahaan tersebut, ia dijanjikan gaji sebesar Rp 50-60 juta setiap bulannya. "Di perkebunan. Gaji Rp 50-60 juta," tandasnya.

Tawaran yang menggiurkan itu menarik minat Taufiki menjadi TKI ke Australia melalui perusahaan jasa penyalur TKI yang dikelola Ismu. Ia pun menyetorkan uang sejumlah Rp 45 juta untuk keperluan administrasi seperti paspor, visa, tiket pesawat hingga sertifikat yang dibutuhkan sebagai syarat calon TKI Australia.

"Selang beberapa bulan visanya turun, terus saya disuruh melunasi. Terus saya lunasi Rp 45 juta, saya transfer. Tapi visa yang saya terima visa tour, beda dengan yang dijanjikan. Kemudian saya cek nomer paspornya juga, ternyata itu palsu," ucapnya.

Dari situ, Taufiki curiga dirinya menjadi korban penipuan Ismu. Ia juga sudah berusaha menghubungi Ismu untuk meminta uangnya kembali. Namun, upayanya tidak membuahkan hasil.

Ia pun melaporkan aksi penipuan Ismu ke Polres Jombang, Selasa (13/12/2022). "Saya sudah lapor polisi bersama 4 korban lain. Harapannya sih uang kembali. Pelaku juga dipenjara agar tidak ada korban lagi," ucapnya.

Tidak hanya Taufiki, warga dari luar Jombang juga ada yang menjadi korban Ismu. Salah satunya Kacung (47) warga Desa Kedung Tawar, Kecamatan Ngimbang, Lamongan. Kacung daftar menjadi calon TKI kepada Ismu pada April 2022. Sama seperti Taufiki, ia pun dijanjikan menjadi TKI di salah satu perusahaan perkebunan di negeri kanguru melalui kuota visa pertanian Australia atau visa agriculture Australia.

"Saya di situ ditawarin ke Australia dengan menggunakan Agriculture Australia, sektor pertanian perkebunan yang katanya program pemerintah. Dan saya diyakinkan dengan selembar kertas isinya semacam job offer gitu. Katanya itu hasil rapat dari Pak Menteri," terangnya.

Dari situ, ia mengaku percaya dengan Ismu. Kacung lantas menyiapkan keperluan administrasi yang dibutuhkan untuk berangkat menjadi TKI ke Australia sejumlah Rp 65 juta. Seperti sertifikat IELTS (Internasional English Language Testing System), sertifikat pertanian dan visa hingga biaya tiket ke Australia.

"Total uang yang sudah saya keluarkan Rp 30 juta. Sisanya saya jaminkan sertifikat tanah saya," kata Kacung.

Baca Juga : Viral, Boks Telepon Merah Bikin Warganet Kritisi Konsep Kayutangan Heritage Kota Malang

Namun setelah semua dilunasi, Kacung tak kunjung diberangkatkan ke Australia. Ia pun menyelidiki dokumen yang sudah diberikan oleh pihak penyalur. Hasilnya, semua dokumen diketahui palsu. Tahu dirinya ditipu, ia pun melaporkan Ismu ke Polres Jombang. 

"Dari situ saya melaporkan ke Polres Jombang. Saya lapor sudah 3 minggu. Hari ini saya dimintai keterangan," ucapnya.

Selain Kacung, rupanya ada 29 orang lainnya yang juga menjadi korban penipuan penyalur TKI ke Australia yang dikelola Ismu Asih. Masing-masing sudah menyetorkan sejumlah Rp 65 juta.

"Awalnya yang terdaftar 32 orang. Tapi ada beberapa orang yang gugur pada proses itu karena masalah biaya. Terus sampai proses yang berlangsung tinggal 29 orang. Kalau ditaksir kerugian sekitar Rp 1,3 miliar," ujarnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Giadi Nugraha mengaku sudah menerima laporan para korban. Saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.

"Terkait dengan kasus yang sedang viral di media sosial terkait dugaan penipuan calon tenaga kerja Indonesia di wilayah Kabupaten Jombang. Kami benarkan laporan itu ada di Polres Jombang, sedang kami tindak lanjuti," ungkapnya.

Giadi mengatakan, ada 3 korban yang sudah melapor. Saat ini, ketiga korban tengah dimintai keterangan oleh petugas Satreskrim Polres Jombang.

"Kita masih koordinasikan kepada saksi untuk pemanggilan hari ini. Kemudian kita koordinasikan dengan Polsek Mojowarno sebagai bahan tambahan untuk kita gelar perkara," pungkasnya.


Topik

Hukum dan Kriminalitas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

Dede Nana