JATIMTIMES - Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kota Malang R Dandung Djulharjanto menyebutkan bahwa pembangunan zona satu, dua dan tiga Kayutangan Heritage yang berada di sepanjang Jalan Jenderal Basuki Rahmat telah tuntas.
"Sudah (secara keseluruhan akhir 2022 pembangunan zona satu, dua dan tiga sudah tuntas semua)," ujar Dandung kepada JatimTIMES.com, Senin (2/1/2023).
Baca Juga : Romahurmuziy Kembali ke PPP, Menjabat Ketua Majelis Pertimbangan
Mantan Sekretaris DPUPRPKP Kota Malang itu mengatakan, setelah tuntasnya pembangunan zona satu, dua dan tiga Kayutangan Heritage, ke depan tinggal dilakukan upaya-upaya mempercantik kawasan Kayutangan Heritage untuk meningkatkan daya tarik wisatawan.
Salah satunya dengan penambahan lampu klasik yang artistik di sepanjang zona satu, dua dan tiga Kayutangan Heritage. Terbaru, pada akhir tahun 2022 lalu, DPUPRPKP Kota Malang telah memasang 103 lampu klasik artistik di sepanjang zona tiga Kayutangan Heritage.
"100 persen kemarin sudah selesai terpasang semua 103 lampu. Kemudian empat (replika) box telepon (dan replika kereta trem) sudah terpasang," terang Dandung.
Upaya pemasangan lampu klasik artistik, kursi, ballard hingga pelebaran pedestrian atau jalur pejalan kaki di sepanjang zona satu, dua dan tiga Kayutangan Heritage merupakan upaya dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui DPUPRPKP menghadirkan fasilitas yang nyaman bagi masyarakat maupun wisatawan.
"Ya jadi untuk memberikan kenyamanan dengan lampu-lampu yang artistik dan lebih meningkatkan daya tarik wisatawan," ujar Dandung.
Lebih lanjut, disinggung mengenai penambahan fasilitas penunjang lainnya di sepanjang zona satu, dua dan tiga Kayutangan Heritage, Dandung mengaku akan melakukan evaluasi terlebih dahulu.
Baca Juga : Sejarah Singkat Basilika Santo Petrus, Tempat Pemakaman Paus Benediktus XVI Bersama 90 Paus Lainnya
"Akan kita evaluasi nanti. Kalau memang diperlukan tambahan fasilitas ya kita tambahkan fasilitas. Sehingga nanti bisa seimbang lah di semua koridor itu nanti," kata Dandung.
Ke depan, Dandung juga menegaskan, bahwa tidak bicara lagi penanganan masing-masing zona di kawasan Kayutangan Heritage, tetapi berbicara penanganan Kayutangan Heritage secara keseluruhan.
Hal itu juga termasuk pemeliharaan hasil Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI di dalam kawasan Kampoeng Heritage Kajoetangan.
"Sehingga bisa seimbang antara yang di luar dengan yang di dalam. Daya tariknya tidak hanya yang di luar tetapi juga yang di dalam. Karena awalnya itu kan kita untuk memunculkan daya tarik kawasan yang di dalam kayutangan," pungkas Dandung.