JATIMTIMES - Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (FITK UIN Maliki) Malang mengukuhkan guru profesional batch 2 tahun 2022 Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Guru yang dinyatakan lulus uji kompetensi pendidikan profesi guru (PPG), Kamis (28/12/2022), di Hotel Ijen Suite.
Rektor UIN Maliki Malang, Prof Dr Zainuddin MA menyampaikan, pengkukuhan ini diikuti 354 orang yang berasal dari berbagai daerah, seperti Jawa Timur, Jakarta, Jawa Barat, Aceh hingga Kalimantan.
Baca Juga : 67 Kepala Sekolah Dikukuhkan Wali Kota Malang
"Alhamdulillah lulus semua. Penilaian kita objektif seperti penilaian yang berlaku," jelasnya.
Menjadi guru yang profesional, tentunya merupakan sebuah keharusan. Profesional ini artinya memiliki empat kompetensi, yakni pedagogi, etik, sosial dan profesional itu sendiri.
Kompetensi pedagogik, menjadikan guru dapat memanage kelas dengan baik. Kompetensi etik penting juga untuk dimiliki para guru profesional. Sebeb, ini berkaitan dengan perilaku dan ucapan dari para guru ini menjadi contoh peserta didiknya.
"Sebagai guru, bapak ibu itu artis bagi para peserta didik. Guru itu lebih dianut dan ditiru daripada orangtua. Itu sudah terbukti," jelasnya.
Tantangan yang dihadapi guru saat ini sangatlah luar biasa. Terlebih pada era digital 4.0. Di era 4.0, durasi atau waktu mendidik juga menjadi problem. 8 jam untuk waktu istirahat, selebihnya untuk tanggung jawab bersama dalam mendidik.
"Pengaruh dari luar yang buruk inilah yang perlu diantisipasi. Sementara para anak-anak hidup di masyarakat sudah hampir tak ada waktu. Ini juga menjadi problem yang kita hadapi, guru harus memantau perkembangan pendidikan dari anak-anak," terangnya
Sementara bonus demografi di Indonesia 2045 anak-anak didik akan jadi pemimpin. Ini menjadi tanggung jawab bersama, guru, orang tua untuk mempersiapkan generasi emas. " Kalau kita keliru mendidik, maka pemimpin yang ada malah tidak memberikan kebaikan dan kesejahteraan," tegasnya.
Dekan FITK UIN Malang Dr H Nur Ali MPd menyampaikan, bahwa tingkat kelulusan PPG UIN Maliki Malang cukup tinggi dengan presentase 92,88 persen. Tingkat kelulusan ini naik 0,16 persen dari sebelumnya.
"Lebih tinggi dibandingkan yang lainnya, yang lainnya hanya 50-60 persen," paparnya.
Baca Juga : Hati-hati, Penipuan Mengatasnamakan Kades Marak di Kabupaten Kediri
Dengan capaian kelulusan yang tinggi dalam program PPG, FITK UIN Maliki Malang diminta untuk menginduksi agar mereka yang belum lulus dapat lulus pada batcah berikutnya.
Mahasiswa PPG di UIN Maliki Malang, dibekali dengan materi-materi yang sesuai dengan perkembangan zaman, khususnya dalam hal pembelajaran digital. Ditegaskannya, jika guru sangatlah penting untuk memiliki keterampilan digital.
"Kalau mereka tidak memiliki ini, maka bahaya. Termasuk juga mereka harus memahami nilai-nilai moderasi beragama, membantu pemerintah dalam mengurangi hal-hal yang tak sesuai, seperti kekerasan dalam pendidikan dan lainnya," ungkapnya.
Berkaca dari Batch 2 ini, evaluasi juga dilakukan jelang Batch 3. Berbagai kendala teknis juga terus diupayakan untuk disempurnakan dan dipecahkan agar terus mendongkrak tingkat kelulusan mahasiswa Program PPG lulus 100 persen.
"Tahun 2023, kita harapkan mereka ujiannya bisa di kampus terdekat dengan daerahnya. Itu kita usulkan pada panitia nasional di tahun 2023 ujiannya bisa di kampus terdekat," paparnya.
Dari evaluasi sebelumnya yang ada terpecahkan, seperti kendala teknis terkait sinyal maupun sumberdaya listrik pada beberapa daerah.
"Kemarin yang kita carikan solusi adalah mereka pas ujian saya minta dekat dengan minimarket. Sehingga, bilamana terdapat gangguan listrik atau sinyal di rumah, bisa menumpang ke minimarket, mal atau lokasi lainnya. Dan ini allahamdulilah terselesaikan,"pungkasnya.
