JATIMTIMES - Memiliki rumah menjadi impian semua orang, terlebih para generasi milenial. Hal ini juga dianggap menjadi ukuran sebuah kesuksesan.
Namun dari hasil survei yang dilakukan perusahaan survei berbasis digital tSurvey, mengindikasikan milenial sulit memiliki rumah tinggal sendiri. Bahkan, 3 dari 5 generasi milenial belum memiliki rumah.
Baca Juga : Para Pengikut Dajjal Mahluk yang Dilaknat Allah, Siapa Saja Mereka?
Survei dilakukan dengan melibatkan 390 berumur 26 tahun hingga 40 tahun. Hasilnya, mayoritas responden memang belum memiliki rumah tinggal sendiri.
Sementara itu, untuk generasi umur yang lebih matang, yakni 35 tahun hingga 40 tahun, memiliki proporsi 44 persen terkait kepemilikan rumah sendiri.
Untuk mereka yang berusia 31 tahun hingga 35 tahun, memiliki proporsi kepemilikan rumah sendiri sebanyak 40 persen. Sedang mereka yang berumur 26 tahun hingga 40 tahun memiliki proporsi kepemilikan rumah sendiri sebanyak 38 persen.
Dari survei, generasi milenial di Ibukota memiliki porsi yang rendah terkait kepemilikan rumah dengan persentase 18 persen.
"Lebih rendah dibandingkan kota lainnya di pulau Jawa dan Bali," dikutip dari laman resmi tSurvey, (27/12/2022).
Lebih lanjut hasil survei menjelaskan, alasan semakin tingginya harga properti, menjadi salah satu penyebab kaum milenial sulit memiliki rumah tinggal sendiri.
Meski begitu, adanya Kredit Perumahan Rakyat (KPR) menjadi alternatif untuk mempermudah kepemilikan rumah kaum milenial.
Hasil survei, ada 57 persen milenial berencana untuk membeli rumah dalam 2 tahun ke depan. KPR berbasis syariah 45 persen banyak dipilih oleh kaum milenial.
Sedang, KPR konvensional 35 persen dipilih kaum milenial.
Baca Juga : Selamat! Ini Nama-Nama Pemenang Gebyar Hadiah Akhir Tahun dari Graha Bangunan
"Sebagian kecil (kaum milenial) memilih melakukan pembelian secara tunai dengan persentase 20 persen," jelas hasil survei.
Dalam hal investasi, hasil survei juga menguak, jika instrumen investasi terbanyak yang dipilih oleh milenial untuk membeli rumah adalah tabungan. Persentasenya mencapai 78 persen untuk KPR konvensional dan 89 persen untuk KPR syariah.
Selain itu, instrumen investasi lainnya yang juga banyak pilih untuk pembelian rumah, yakni logam mulia, deposito, reksadana, saham, kripto dan obligasi.
Sementara itu, meski keinginan untuk membeli rumah dalam kurun 2 tahun ke depan cukup tinggi dari para milenial, namun persiapan investasi matang belum dilakukan.
Dari survei, 7 dari 10 generasi milenial baru akan mulai investasi dalam bentuk rekening tabungan khusus untuk pembelian rumah selama kurang dari 2 tahun.