JATIMTIMES - Momentum Hari Jadi Ke-251 Banyuwangi (Harjaba) menjadi momentum bagi Pemerintah Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah, untuk mengajak seluruh masyarakat memulai pola hidup bersih dan sehat. Salah satunya dengan menangani dan mengelola sampah dengan memilah sampah dari rumah.
Menurut Agus Rahmanto, lurah Bakungan, program kegiatan diawali dengan menjadi Rukun Warga (RW) 1 Krajan sebagai pilot project pengelolaan sampah. Secara bertahap harapannya seluruh warga ikut berpartisipasi dalam mengelola sampah rumah tangga masing-masing.
Baca Juga : Menuju World Class University, UIN Malang Perkuat Implementasi Manajemen Risiko
“Program kegiatan yang kami lakukan selain dalam rangka peduli lingkungan juga sebagai antisipasi menghadapi krisis pembuangan sampah di Banyuwangi yang sempat terjadi beberapa waktu lalu,” jelas Agus di salah satu vila Kecamatan Glagah Banyuwangi pada Rabu (21/12/2022)
Lurah berkacamata itu menuturkan, dalam program pengelolaan sampah, masyarakat dengan sarana prasarana dan peralatan yang sederhana bergerak bersama dan gotong royong untuk mewujudkan kegiatan pengolahan sampah di lingungan mereka..
“Semoga dengan gerakan pengelolaan sampah ini bisa mewujudkan Kelurahan Bakungan Zero Waste atau bebas dari sampah,” imbuhnya.
Agus menambahkan, pogram pengelolaan sampah yang dilakukan warga adalah memilah sampah organik untuk budi daya magot. Satu kilogram magot bisa menghabiskan 2-5 kilogram sampah per hari. Sementara harga jual magot per kilonya Rp./ 5.000.
Pengelolaan dibuat dalam lingkungan rukun tetangga (RT) dengan harapan ke depan sampah dapur dari masing-masing rumah tangga penanganannya selesai di lingkungan dan tidak sampai dibuang ke tempat pembuangan sampah sementara (TPS).
Baca Juga : Peringati Hari Ibu, DWP DLH Kota Batu Ajak Adu Kreativitas Olah Limbah Sampah Lewat Fashion Show
Sementara untuk sampah anorganik dipilah lagi menjadi dua. Sampah plastik yang mempunyai nilai komersial akan dikumpulkan. "Setiap RT mempunyai kelompok-kelompok pengelola sampah yang hasil penjualannya bisa digunakan untuk kas RT maupun operasional kelompok tersebut atau mengadakan aksi sosial yang lain,” imbuh Agus.
Sedangkan sampah anorganik yang tidak bisa diolah, lanjut Agus, pihak kelurahan Bakungan akan berkolaborasi dengan SMK Negeri 1 Glagah untuk membuat alat incenerator sederhana untuk memusnahkan sampah an organik yang tidak bisa didaur ulang tanpa menimbulkan polusi udara maupun polusi air. “Jadi sampah benar-benar bisa dimusnahkan tanpa merusak lingkungan. Program baru tersebut kami monitor perkembangan setiap hari. Untuk sementara di RW 1 Lingkungan Krajan dan secara bertahap akan diterapkan pada seluruh Kelurahan Bakungan,” pungkas Agus.
Program penanganan dan pengelolaan sampah selain menggerakan masyarakat dan Pemerintah Kelurahan Bakungan, juga didukung oleh stake holder terkait mulai Puskesmas Paspan, Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa, Penyuluh Pertanian, PKK, Kader Posyandu dan lain-lain. Dan kedepannya akan bekerjasama dan berkolaborasi dengan SMKN 1 Glagah.