JATIMTIMES - Ahli digital forensik Ditsiber Polri, Adi Setya, ada kontak atas nama 'Tuhan Yesus' di grup WhatsApp Duren Tiga yang berisi Ferdy Sambo cs.
Awalnya Adi mengungkap jejak digital Ferdy Sambo usai kematian Brigadir J. Dari akun Whatsapp atas nama Ferdy Sambo Adi mengungkap ada grup WhatsApp baru yang dibuat 3 hari usai Yosua tewas.
Baca Juga : Devi Athok Bakal Diperiksa, Kuasa Hukum Minta Jokowi Bentuk Penyidik Independen
Hal itu diungkap Adi saat menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan pembunuhan Brigadir Yosua di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).
Para terdakwa yang duduk di sidang ini adalah Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf.
Jaksa awalnya menanyakan riwayat percakapan antara Richard Eliezer dengan Ferdy Sambo.
Adi kemudian mengungkap ada percakapan antara Sambo dan Eliezer pada 13 Juli 2022.
"Apakah ada percakapan Sambo dan Richard Eliezer?" tanya jaksa.
"Ada, Pak. Antara akun WhatsApp atas nama Richard dengan akun WhatsApp atas nama Irjen Ferdy Sambo. Komunikasi dilakukan pada tanggal 19/7/2022 pukul 3.48 AM dengan kalimat yang pertama adalah dari akun WhatsApp Irjen Ferdy Sambo mengirimkan kalimat 'Kamu sehat ya?' Kemudian, 'Bapak Kapolri menyampaikan kalau ada yang nggak nyaman laporkan saya segera biar saya laporkan Bapak Kapolri'," jawab Adi.
Adi lalu membacakan isi percakapan antara Richard dengan Ferdy Sambo.
"Kemudian dijawab akun WhatsApp atas nama Richard 'Siap sehat bapak, siap baik bapak'. Kemudian ditanggapin oleh akun WhatsApp Ferdy Sambo 'Buat tenang keluarga di Manado ya Cad. Wa saya kalau ada yang nggak enak di hati kamu'," tambah Adi.
Jaksa lalu bertanya lagi pada Adi soal percakapan lain yang ditemukannya dalam riwayat percakapan itu.
Saat itulah Adi menyebut ada grup WhatsApp bernama 'Duren Tiga' yang dibuat pada 11 Juli 2022 atau tiga hari usai Yosua dibunuh di rumah dinas Sambo.
"Jadi di handphone tersebut ditemukan satu grup WhatsApp dengan nama Duren Tiga, di dalamnya ada beberapa kontak di grup tersebut di antaranya ada kontak WA nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian ada kontak WA bernama Putri Candrawathi dan seterusnya," ucap Adi.
Jaksa lalu menanyakan apakah kelima terdakwa ada di dalam group tersebut atau tidak.
"Di dalam ada terdakwa ini lima orang?" tanya jaksa.
"Iya," jawab Adi.
"Ada percakapan?" ujar Jaksa.
"Sudah tidak ada," tutur Adi.
"Terdeteksi nggak kapan dibikin?" tanya jaksa.
"Grup ini dibuat pada tanggal 11/7/2022 oleh akun WA dengan nama Ricky Wibowo," jelas Adi.
Adi lalu mengungkap bahwa Bharada E berada dalam group tersebut hanya sebentar. Bharada E berada dalam group tersebut hanya 3 jam saja.
"Kalau di sini hanya rentang waktu singkat aku WA atas nama Richard masuk ke dalam grup tersebut tidak lebih dari satu hari. Dia di-add pada jam 05.00 pagi tanggal 11 (Juli) kemudian di-remove dari grup tersebut pada jam 08.00 pagi tanggal 11. Jadi nggak sampai 1 hari," ujar Adi.
Jaksa lalu menanyakan jumlah penghuni group tersebut pada Adi. Jaksa juga menanyakan keberadaan Sambo dan Putri dalam group tersebut.
"Di dalam grup Duren Tiga itu berapa orang?" tanya jaksa.
"Lebih dari tujuh," jawab Adi.
"Ada Sambo di dalamnya?" tanya jaksa.
"Kontak WA atas nama Irjen Ferdy Sambo," tutur Adi.
"Ada Putri Candrawathi di dalamnya?" tanya jaksa.
"Kontak WA atas nama Putri Candrawathi," katanya.
Kemudian, pertanyaan muncul dari pengacara Ricky soal siapa saja anggota di grup tersebut.
Adi Setya lalu mengungkap siapa saja anggota grup WhatsApp 'Duren Tiga' itu.
Baca Juga : Ahli Forensik Beberkan Alasan Otak Brigadir J Dipindahkan ke Perut setelah Autopsi
"Tadi ahli jelaskan ada grup WhatsApp Duren Tiga. Siapa saja yang ada di dalam grup WhatsApp itu?" tanya pengacara Ricky Rizal di dalam persidangan.
"Anggota grup WhatsApp bernama Duren Tiga yang pertama kontak WhatsApp atas nama Richard, yang kedua kontak WhatsApp atas nama Ricky Wibowo, yang ketiga kontak WhatsApp atas nama Damson, yang berikutnya kontak WhatsApp atas nama Daden," jawab Adi.
Sembari menyebut anggota group itu, Adi menyebut ada nama kontak "Tuhan Yesus" dalam group tersebut.
"Kontak WhatsApp atas nama Irjen Ferdy Sambo, kemudian kontak WhatsApp atas nama Putri Candrawathi, kemudian kontak WhatsApp atas nama Diryanto, kemudian kontak WhatsApp nama Om Kuat, kemudian kontak WhatsApp atas nama SMD, kontak WhatsApp atas nama Tuhan Yesus, kemudian kontak WhatsApp nama Alfanzu, kemudian kontak WhatsApp nama Sadam, berikutnya kontak WhatsApp atas nama Gusti Sejati. Berikutnya kontak WhatsApp atas nama Prayogi Iktara, kontak WhatsApp atas nama AR 19 dan yang terakhir kontak WhatsApp atas nama WTK46," ungkap Adi.
Adi tidak menjelaskan secara pasti siapa kontak atas nama Tuhan Yesus itu. Pengacara Ricky lalu bertanya dari mana data itu didapat.
"Ahli transkrip dari handphone siapa saja? Saudara FS kah?" tanya pengacara Ricky.
"Barang bukti nomor 2850/STP dengan nama Richard," jawab Adi.
Sementara, Pengacara Eliezer, Ronny Talapessy, mengatakan kliennya tidak mengetahui siapa kontak bernama 'Tuhan Yesus' itu. Dia menyebut Eliezer tak memperhatikan siapa saja anggota grup itu.
"Dia nggak tahu, dia sudah nggak perhatiin," kata Ronny Talapessy saat ditanya soal siapa kontak bernama 'Tuhan Yesus' di WAG Duren Tiga itu.
Ronny lalu mengatakan bahwa group iti dibuat setelah adanya Ricky. Group itu juga dibuat setelah Richard dan Makruf mengganti HP.
Ronny juga mengatakan hal yang sama dengan Adi, yakni keberadaan Richard dalam group tersebut tidaklah lama.
"Itu kan ganti handphone. Kan ada ganti handphone tanggal 10 (Juli) jadi nyambung. Kan setelah ganti handphone tanggal 10 baru dibikin grup dan yang bikin grup itu Rikcy Rizal," jelas Ronny.
"Masalah isi grup WhatsApp itu kan Eliezer tidak sampai sehari. Tapi yang kita tanyakan itu terkait SOP aja kalau ada tamu tolong perhatikan. Terkait dengan SOP ajudan aja," sambungnya.