JATIMTIMES – Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Kabupaten Jember memberikan pelatihan kepada calon wirausaha rumahan pembuatan olahan singkong.
Pelatihan yang diikuti oleh 100 peserta ini dibagi menjadi 2 gelombang, di mana untuk gelombang pertama digelar pada 6-7 Desember dan gelombang kedua digelar pada 8 dan 9 Desember 2022.
Baca Juga : Buka Perhelatan Holistic Coffe Expo, Bupati Hendy: Wes Wayahe Kopi Jember Mendunia
Kepala Disnas Koperasi dan UMKM Jember Sartini, kepada wartawan mengatakan, bahwa pelatihan ini bersumber dari DID (Dana Insentif Daerah) yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Menteri Keuangan kepada daerah yang berhasil menangani inflasi.
“Dinas Koperasi mendapatkan kucuran anggaran dari dana DID, dimana dana tersebut dipergunakan untuk membuat suatu kegiatan pelatihan-pelatihan. Dengan jumlah kegiatan pelatihan sebanyak 22 pelatihan. Minggu ini adalah minggu terakhir. Untuk yang terakhir kemarin merupakan pelatihan angkatan pertama dan kedua pelatihan olahan tempe dan olahan singkong serta digital marketing,” ujar Sartini, Minggu (11/12/2022).
Sartini berharap, dengan pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM, Pemkab Jember bisa mencetak wirausaha baru, tidak hanya itu, pelaku UMKM bisa mengembangkan usahanya demi perluasan bisnis
“Kami berharap, dengan pelatihan-pelatihan ini akan muncul wirausaha baru. Karena mereka tidak hanya dibekali pelatihan saja, akan tetapi juga dibantu peralatan yang sudah diberikan oleh Bupati Jember hari ini,” jelasnya.
“Kalau kita melihat respon dari para peserta, mereka terlihat senang sekali dengan adanya kegiatan ini karena pelatihan ini merupakan pelatihan vokasional yang teorinya sedikit dan lebih banyak prakteknya dan pelatihan ini juga memberi materi pada peserta untuk mereka bisa membuat diversifikasi jenis olahan-olahan dari bahan baku singkong,” ujarnya.
Baca Juga : Bagikan Bibit Saprodi, Cara Bupati Jember Cegah Inflasi
Sartini menjelaskan, banyak orang yang belum mengetahui jika singkong bisa digunakan sebagai bahan baku berbagai jenis olahan. Jika selama ini singkong hanya digunakan sebagai Tape, Prol Tape dan suwar suwir, dalam pelatihan ini, peserta terlebih dahulu dijelaskan mengenai cara pengelolaan singkong menjadi berbagai macam makanan dan dijelaskan pula mengenai bisnis menggunakan model canva.
“Dan hasilnya bisa dilihat ada yang menjadi donat, brownies, kroket, stik, bola-bola yang semua makanan tersebut merupakan hasil olahan dari singkong. Dengan pelatihan kewirausahaan ini, diharapkan para pelaku usaha bisa menambah inovasi untuk menjual produknya dan diharapkan menambah pendapatan mereka,” pungkas Sartini.