JATIMTIMES - Penduduk pendatang seperti mahasiswa menjadi satu sumber tumpukan sampah semakin bertambah di Kota Malang.
Hal tersebut disampaikan Kepala UPT TPA Supit Urang Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, Syarif Hidayat.
Baca Juga : Pemkot Malang Gali Potensi Masyarakat Disabilitas untuk Lebih Mandiri
Menurut Syarif, saat ini sampah di Kota Malang mulai meningkat. Salah satu penyebabnya karena adanya penduduk pendatang seperti mahasiswa.
“Karena (proses belajarnya) sudah luring ya, kalau dulu kan daring. Itu berpengaruh produksi sampah setiap harinya,” kata Syarif kepada JatimTIMES, Jum'at (9/12/2022).
Dijelaskan Syarif, meningkatnya jumlah sampah tersebut sebenarnya tidak terlalu signifikan. Pihaknya memperkirakan ada sekitar 50 sampai 100 ton per hari.
“Secara prosentase mungkin sekitar 10 sampai 15 persen. Awal sebelum mahasiswa masuk sekitar 450 ton per hari, sekarang 680 ton,” ungkap Syarif.
Baca Juga : Pemkot Malang Berhasil Raih Anugerah Meritokrasi Birokrasi Nasional dari KASN
Oleh karena itu, Syarif mengimbau agar sampah dipilah mulai dari sumber. Dalam hal ini mulai dari rumah tangga, pabrik, sekolah, kampus, resto dan lainnya yang memang menghasilkan sampah setiap hari.
“Untuk penanganan harus sudah maksimal di hulu, jadi sampah yang masuk TPA harus sudah sedikit. Jadi memaksimalkan pemilahan, TPS 3R, bank sampah. Tapi ini butuh sinergi antara swasta dan pemerintah dalam penanganan sampah,” beber Syarif.