JATIMTIMES - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Tahun 2022. Diselenggarakan di Ruang Bromo lantai 5 Bank Jatim Kantor Pusat Surabaya, agenda RUPS LB kali ini adalah pembahasan terkait Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Kemudian pengangkatan direktur baru yaitu Eko Susetyono sebagai Direktur Manajemen Risiko dan Zulhelfi Abidin sebagai Direktur IT & Digital, serta pemberhentian dengan hormat Erdianto Sigit Cahyono sebagai Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko.
Baca Juga : Hotman Paris Minta DPR Batalkan Pengesahan KUHP, Begini Alasannya
Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur) yang hadir pada RUPS LB tersebut, mengajak jajaran manajemen Bank Jatim untuk melakukan perluasan dan memenangkan pasar dengan memahami perubahan pola preferensi customer melalui transformasi IT. Penguatan dari lini digital dan IT dibutuhkan lantaran saat ini fasilitas digital banking teknologi serta gaya hidup online sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
Kemudian juga dia meminta agar memahami customer preference salah satunya bisa dilakukan dengan melakukan inovasi, memperkuat pasukan IT dan kualitas layanan. Hal ini dikarenakan m-banking telah menjadi sebuah kebutuhan, oleh sebab itu harus selalu dikawal serta dimonitor demi menjawab peluang dan tantangan yang sangat dinamis.
"Ini bagian yang sangat penting di era pesatnya perkembangan teknologi saat ini. Jika harus mengadopsi Tim IT yang expert, maka itu adalah sebuah kebutuhan, jika harus mencangkok maka lakukanlah, jika perlu melakukan short course maka kerjakanlah," imbuh Khofifah.
Khofifah melanjutkan, kemudahan dalam mengakses fasilitas perbankan memiliki pengaruh besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi demi mewujudkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur. Ia mendukung Bank Jatim sebagai BUMD Pemprov Jatim bisa lebih kompetitif dalam memenangkan pasar melalui produk-produk keuangan yang dimiliki.
Orang nomor satu di Jawa Timur ini juga menyampaikan langkah yang bisa diambil Bank Jatim dalam memperluas pasar antara lain dengan mengenali potensi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), khususnya yang berpotensi untuk pasar eksport mengingat jumlah KUMKM di Jawa Timur saat ini sebanyak 9,78 juta dengan kontribusi pada PDRB sebesar 57,81 persen. Sinergi dengan Perguruan Tinggi, Rumah Sakit (RSUD maupun RS Swasta) serta ribuan pesantren di Jatim juga menjadi potensi yang dapat digali lebih lanjut oleh Bank Jatim mengingat marketnya sangat besar.
Khofifah optimis UMKM dapat menjadi pasar potensial dan market yang luar biasa bagi Bank Jatim. "Saya ingin menyampaikan bahwa 57,81 persen PDRB Jawa Timur didukung oleh UMKM. Oleh karena itu UMKM adalah market yang luar biasa untuk Bank Jatim. Diharapkan Bank Jatim dapat melakukan pendampingan, pengembangan, penguatan pemodalan serta membangunkan akses pasar lebih luas," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Suprajarto selaku Komisaris Utama Bank Jatim memaparkan kinerja Oktober 2022 yang mengalami peningkatan secara year on year, “Total Aset sebesar Rp 107 Triliun atau naik 3,71% (yoy), sedangkan Kredit yang diberikan sebesar Rp. 46,12 Triliun atau naik sebesar 8,39% (yoy), sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp 89,78 Triliun atau naik 0,90% (yoy), dan Laba bersih mencapai Rp 1,35 Triliun atau meningkat 3,99% (yoy)," papar Suprajarto.
Sedangkan untuk Rasio Keuangan Bankjatim per Oktober 2022, CAR tercatat 22,67%, ROA 2,04%, ROE 15,77%, BOPO 73,78%, LDR 51,38%, NPL 3,70%.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Jatim, Busrul Iman menyampaikan bahwa potensi bisnis bankjatim sangat besar, oleh sebab itu pihaknya tidak boleh berpuas diri. Salah satu tujuan Bank Jatim adalah menggerakan perekonomian di wilayah Jawa Timur, jadi kedepannya bankjatim akan menangkap lebih banyak peluang demi mewujudkan hal tersebut.
Dengan adanya Perubahan Susunan Pengurus Perseroan, Busrul berharap mampu membawa perubahan bagi Bank Jatim kearah yang lebih baik serta efektif dan efisien dalam meningkatkan kinerja demi mewujudkan perekononomian Jawa Timur yang lebih sejahtera.