JATIMTIMES - Beredar dan viral di media sosial seorang pemuda menghina aksi damai turun jalan yang dilakukan Aremania untuk menuntut keadilan tragedi Kanjuruhan. Namun, Aremania berhasil menemukan sang pelaku dan meminta klarifikasi.
Dalam sebuah video yang diterima JatimTIMES, seorang pemuda menghina aksi damai turun jalan yang dilakukan Aremania beberapa waktu terakhir. Bahkan kata-kata yang dikeluarkan tidak memiliki etika.
Baca Juga : Pickup Vs Kereta Api di Sumberpucung, Tiga Orang Dikabarkan Meninggal Dunia
“T**k, usut tuntas garai macet k*nt*l, koen iku njaluk keadilan nang Gusti Allah c*k, lapo koen demo percuma ora direken bl*k g*bl*k. Sing Arema rinio koen, tak antemi ndasmu,” kata pemuda yang tidak diketahui namanya itu dalam video.
Salah seorang Aremania, Ambon membenarkan adanya peristiwa tersebut. Ia mengaku telah bertemu dengan pelaku penghinaan tersebut.
“Jadi Minggu (4/12/2022) kemarin saya tahu ada video itu. Kemudian kalau tidak salah 10 menit kami sudah tahu alamatnya. Tanpa pikir panjang kami langsung ke rumahnya di sekitar Batu,” kata Ambon kepada JatimTIMES, Senin (5/12/2022).
Setiba di rumahnya, pelaku penghinaan nampaknya tidak berani pulang ke rumahnya. Ambon menganggap memang ia merasa salah. “Lalu ada temannya ke rumah anak itu, bilang kalau pulang tidak diapa-apain kan disana. Ya kami katakan kalau tidak akan diapa-apakan, karena tujuan kesitu minta kejelasan apa maksud dia buat video tersebut,” kata Ambon.
Setelah datang, RT dan RW setempat membawa pelaku penghinaan itu ke pos kamling. Di itu terjadi mediasi antara perwakilan Aremania dan pelaku penghinaan aksi damai turun jalan Aremania.
“Di sana di mediasi, dan dia mengucapkannya berbagai macam alasannya. Tapi memang, secara look dia seperti songong memang,” ujar Ambon.
Setelah di mediasi, akhirnya pelaku penghinaan tersebut diminta untuk membuat klarifikasi dan surat pernyataan untuk tidak mengulang perbuatannya. Namun dalam hal ini Aremania sangat menyayangkan.
Baca Juga : Berikan Solusi Penanganan Sampah, DPRD Banyuwangi Rekomendasikan Lima TPA
“Sebagai Aremania ya kami sangat menyayangkan, karena kasus seperti ini sudah kedua kalinya. Yang pertama ada di Lawang, tapi bedanya di Lawang itu cewek, tapi kalau sekarang cowok jadi responnya agak tinggi,” ungkap Ambon.
Menurut Ambon, aksi damai turun jalan Aremania ini ada alasannya. Tak lain untuk mencari keadilan kepada 135 nyawa yang hilang pada tragedi Kanjuruhan.
“Sebenarnya aksi Aremania ini kan ada alasannya, tidak mungkin mereka turun jalan kalau tidak ada alasan. Di keluarga korban juga tidak ingin kehilangan keluarganya,” tutur Ambon.
“Kami harap ini kejadian terakhir. Kami meminta maaf dan berharap kesadaran masyarakat terkait aksi Aremania. Bahwa aksi turun jalan hanya untuk mencari keadilan,” beber Ambon