JATIMTIMES - Gempa bumi magnitudo 6,4 SR yang kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 6,1 terjadi di Garut, Jawa Barat, pada Sabtu pukul 16.49 WIB.
Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di 7.51 LS dan 107.52 BT pada kedalaman 109 kilometer. Menurut BMKG, pusat gempa berada di darat dan tidak berpotensi tsunami.
Baca Juga : Erupsi Semeru: Keluarkan Guguran Awan Panas hingga 7 Kilometer
Dilansir laman BNPB, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan bahwa gempa itu dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Bandung. Suharyanto yang tengah berada di posko darurat bencana gempa M 5,6 Cianjur pun turut merasakannya.
“Dirasakan cukup kuat selama 4-5 detik di Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Bandung,” jelas Suharyanto.
Sementara itu, data kerusakan yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB, ada empat rumah dan satu unit sekolah mengalami kerusakan. Di samping itu, ada satu warga Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas terdekat.
“Untuk sementara yang diterima adalah empat unit rumah rusak di Kabupaten Garut. Satu unit sekolah, SDN Jatiwanti 1, juga rusak. Ada satu korban mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke puskesmas setempat,” kata Suharyanto.
Menyikapi adanya gempa Garut, BNPB telah mengirimkan tim untuk membantu pendampingan daerah. Juga lakukan kaji cepat serta kebutuhan lain yang diperlukan.
Sementara itu, perkembangan informasi darurat terkait gempa Garut akan disampaikan secara berkala. "Tentunya saya dengan seluruh tim dan BPBD ini telah mengumpulkan informasi dan keterangan lebih lanjut. dan setiap perkembangan informasi yang diperoleh akan diinformasikan kepada masyarakat,” kata Suharyanto.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Kembali Meningkat, Petugas Gabungan di Pamekasan Razia Prokes
Berdasarkan perkembangan yang dihimpun selang dua jam usai guncangan gempa tersebut, belum ada laporan terkait gempa susulan yang dirasakan dan berdampak signifikan. Tetapi, Kepala BNPB tetap meminta warga agar tetap tenang dan waspada serta hati-hati.
“Belum ada gempa susulan. Menyikapi gempa yang tadi terjadi, sekali lagi tetap tenang, waspada, tetapi tidak perlu menghentikan aktivitas sehari-hari,” pintanya.
Lebih lanjut, dengan melihat kedalaman gempa, menurut data BMKG, Suharyanto berharap bahwa guncangannya tidak terlalu merusak dan tidak terlalu banyak menyebabkan jatuh korban jiwa.
"Menurut BMKG, gempa ini cukup dalam. Berdasarkan pengalaman gempa sebelumnya, dengan kedalaman di atas 60 kilometer, apalagi ini di atas 100 kilometer, ini dampak kerusakannya diharapkan tidak terlalu merusak,” pungkas Suharyanto.