JATIMTIMES - Semakin kesini, ide dan gagasan yang diusung oleh para peserta dalam mengikuti Lomba Konten Kreator Piala Bupati Malang 2022 semakin kreatif. Salah satunya seperti konsep yang diusung oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Malang.
Guna mendukung keberadaan destinasi wisata, Bappeda Kabupaten Malang mengenalkan sistiem pembayaran nontunai. Yakni melalui QRIS. Dengan begitu, berwisata di Kabupaten Malang menjadi lebih mudah dan praktis.
Baca Juga : Begini Tips Merawat Buku dari Kepala Perpustakaan UIN Maliki Malang
"Penggunaan QRIS di Kabupaten Malang mendukung era digitalisasi menuju Malang Makmur," tulis Bappeda Kabupaten Malang melalui caption postingan di media sosial (medsos) resminya @bappedakabmalang.
Sementara itu, dalam video berdurasi dua menit tersebut, cerita diawali dengan dua pegawai Bappeda Kabupaten Malang, yang saat itu sedang berkunjung ke destinasi wisata alam di Sumber Maron.
Di tengah serunya menikmati pemandangan di lokasi wisata yang terletak di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang tersebut, keduanya kemudian mendapat pesan chatting dari temannya.
"Arek-arek kate rene, lha iki chatt'e. Yaweslah gampang (teman-teman mau ke Kabupaten Malang, ini pesan chatt-nya. Yasudah gampang, nanti diajak berwisata saja)," ucap sang pemeran pria.
Pernyataan tersebut kemudian disetujui oleh sang pemeran perempuan. Yakni setuju jika mengajak teman-temannya bermain ke tempat wisata yang ada di Kabupaten Malang.
"Lho iyo ta. Enak'e diajak nendi yo. Ngene ae wes, cek arek-arek teko kene sek ae. (Lho iya kah. Enaknya diajak kemana ya mereka. Begini saja, yang penting teman-teman datang dulu)," jawabnya.
Scene kemudian beralih ke sebuah stasiun kereta api yang ada di Malang. Di sana, keduanya bertemu dengan empat temannya yang diagendakan akan main ke Kabupaten Malang.
Tanpa menunggu lama, rombongan ini pun akhirnya memutuskan untuk langsung menjelajahi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Malang. Tujuan pertamanya adalah di Santerra de Laponte.
Tanpa menunggu lama, setibanya di wisata flora yang terletak di Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang tersebut, para rombongan langsung bergegas membeli tiket.
Puas menikmati keindahan bunga di taman Santerra de Laponte, para rombongan bergeser ke tempat wisata unggulan lainnya di Kabupaten Malang. Yaitu di Desa Wisata Pujon Kidul.
Di sana para rombongan sempat bermain dan mengabadikan momen kebersamaan dengan berswa foto. Dirasa cukup, rombongan lanjut ke tempat wisata kuliner di Swara Alam, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Di sana, para rombongan langsung memesan menu makanan dan minuman untuk mengisi perut mereka, lantaran lapar seharian menjelajahi wisata di Kabupaten Malang.
Di sela-sela obrolan, salah satu rombongan tidak segan-segan untuk memuji destinasi wisata yang ada di Kabupaten Malang. "Seru ya jalan-jalan di Kabupaten Malang. Tapi ada yang kurang sih, kita kan belum beli oleh-oleh," ucapnya.
Mendapat pernyataan tersebut, sang pemeran pria akhirnya mengajak para rombongan untuk membeli oleh-oleh khas Malang. Yaitu di Galeri Dekranasda Kabupaten Malang.
Tanpa menunggu lama, setibanya di lokasi, para rombongan langsung bergegas membeli beberapa oleh-oleh khas Malang. Di antaranya meliputi kopi Gunung Kawi, aneka keripik ubi, hingga keripik apel dan aneka jajanan kue dan lain sebagainya.
Perlu diketahui, saat menjelajah wisata di Kabupaten Malang, para rombongan tidak pernah mengeluarkan uang cash. Sebab, untuk menunjang program Malang Makmur, Bappeda telah menyediakan fasilitas QRIS di beberapa destinasi wisata yang ada di Kabupaten Malang.
"Bertransaksi di destinasi wisata Kabupaten Malang sekarang lebih mudah dengan menggunakan QRIS. Datang dan kunjungi tempat-tempat wisata di wilayah Kabupaten Malang," ucap salah satu pegawai Bappeda Kabupaten di akhir video.
Merujuk pada berbagai sumber, QRIS juga biasa disebut sebagai kode QR Standar Indonesia. QRIS adalah standar kode QR yang dikembangkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia.
Sedangkan tujuannya untuk mengintegrasikan seluruh metode pembayaran nontunai di wilayah Indonesia. QRIS juga dapat digunakan pada semua smartphone yang sudah dilengkapi dengan pemindai kode QR.
"Maju sejahtera bersama Malang Makmur," tukas sang pemeran wanita di penghujung video yang diikutsertakan dalam Lomba Konten Kreator Piala Bupati Malang 2022.
Hingga kini, video yang diunggah ke medsos resmi Bappeda Kabupaten Malang tersebut, telah menuai respons positif dari warganet. Bahkan para netizen tidak segan-segan untuk membubuhkan ratusan like dan pujian di kolom komentar.
Sekadar informasi, Lomba Konten Kreator yang diadakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Malang bersama dengan Jatim Times ini, dilaksanakan sejak tanggal 11 November.
Semula pihak penyelenggara memutuskan untuk membatasi waktu pendaftaran sampai dengan 23 November 2022. Namun, setelah berbagai pertimbangan dan masukan dari calon peserta, serta tingginya animo yang ingin berpartisipasi dalam Lomba Konten Kreator Piala Bupati Malang 2022, pihak penyelenggara akhirnya memutuskan untuk memperpanjang waktu pendaftaran.
Dengan adanya keputusan tersebut, batas pendaftaran Lomba Konten Kreator Piala Bupati Malang 2022 diperpanjang hingga 10 Desember 2022 mendatang. Sementara itu, untuk nominator terbaik akan diumumkan pada 13 Desember 2022.
Untuk diketahui, hadiah total yang disediakan panitia yaitu sebesar Rp 44 Juta. Dengan rincian sebagai berikut;
Hadiah Kategori Umum (Perorangan)
a. Juara 1: Rp 4 juta
b. Juara 2: Rp 3 juta
c. Juara 3: Rp 2 juta
Hadiah Kategori Sekolah (Beregu)
a. Juara 1: Rp 7,5 juta
b. Juara 2: Rp 6 juta
c. Juara 3: Rp 4 juta
Hadiah Kategori Organisasi Perangkat Daerah (Beregu)
a. Juara 1: Rp 7,5 juta
b. Juara 2: Rp 6 juta
c. Juara 3: Rp 4 juta
Sedangkan untuk Peserta di setiap kategori lomba adalah sebagai berikut;
- Umum (Perorangan)
Bisa diikuti oleh masyarakat umum berbagai usia dan berbagai domisili, tidak harus di Kabupaten Malang. Bisa juga diikuti oleh pengelola wisata, hotel, hingga pelaku UMKM.
Baca Juga : TikTok Mulai Dikeluhkan Warganet, Salah Satunya Dokter Ini
- Sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Malang (Beregu)
Misal: SDN 1 Banjararum, SMP Daarul Ukhuwwah Pakis, SMPN 2 Pakis, MAN
Gondanglegi, SMK Diponegoro Tumpang, SMA Ar Rohmah Dau, dan seterusnya.
- Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Malang, beserta unit kerja di bawahnya (Beregu)
Misal: Diskominfo Kabupaten Malang, BKPSDM Kabupaten Malang, RSUD Lawang, Puskesmas Ampelgading, UPT Dinas Bina Marga Kepanjen, UPT Bapenda Singosari, dan lain sebagainya.
Tema:
“Maju, Sejahtera Bersama Malang Makmur”
Kemudian untuk syarat dan ketentuan sebagai berikut:
- Memiliki kartu identitas (kartu pelajar/kartu mahasiswa/KTP), atau memakai kartu identitas perwakilan apabila peserta di bawah usia.
- Warga Negara Indonesia (WNI).
- Memiliki akun TikTok dan Instagram.
- Akun tidak boleh dikunci dan tidak boleh mengganti username yang didaftarkan.
- Peserta wajib follow akun medsos berikut:
Instagram @malangkab @kominfokabmlg @jatimtimescom
TikTok @kominfokabmlg dan @jatimtimes.
- Hanya boleh mengirim satu karya terbaik.
- Video sesuai dengan tema lomba.
- Durasi video 1 menit sampai 2 menit.
- Unggah di TikTok dengan tag akun TikTok @kominfokabmlg.
- Selain mengunggah di TikTok, peserta juga wajib mengunggah video di akun
Instagram dengan tag akun @malangkab @kominfokabmlg.
- Wajib memakai hashtag #KabupatenMalang #HUT1262KabMalang #PialaBupatiMalang2022
- Video tidak boleh dihapus selama periode lomba sampai pengumuman pemenang.
- Peserta mengisi dan mengirimkan link video di google form yang telah disediakan.
- Karya orisinil dan belum pernah diikutkan lomba serupa (dilengkapi surat pernyataan).
- Karya tidak melanggar hak cipta/menyinggung isu SARA/tidak vulgar.
-Peserta yang melakukan kecurangan akan didiskualifikasi.
- Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat.
- Upload Surat Pernyataan Keaslian Karya. (format surat pernyataan bisa diunduh di link yang disediakan, atau juga bisa menghubungi contact person di nomor 0881-3115-641 dan website maupun media sosial Jatim TIMES)
Penilaian:
- Orisinalitas
- Kekuatan pesan yang disampaikan
- Kualitas gambar
- Kreativitas
Penjurian:
Karya seluruh peserta diseleksi dulu oleh panitia untuk menentukan 10 nominator tiap kategori. Lalu, karya dari hasil penjaringan tersebut akan dinilai oleh para juri yang terhormat, yaitu mulai dari Bupati Malang, Ketua DPRD Kabupaten Malang, Wakil Bupati Malang, Sekda Kabupaten Malang, Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Malang.
Sebagai catatan, panitia tidak pernah memungut biaya apapun alias pendaftaran bagi semua peserta gratis.