free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Capaian Bupati Gresik dan Wakil Bupati Gresik Wujudkan Nawa Karsa (Edisi I)

Penulis : Syaifuddin Anam - Editor : Yunan Helmy

22 - Nov - 2022, 06:26

Placeholder
Bupati Gresik H Fandi Akhmad Yani SE dan Wakil Bupati Dra Hj Aminatun Habibah MPd

JATIMTIMES - Terhitung 635 hari kepemimpinannya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah berhasil mewujudkan Nawa Karsa, sembilan program yang sudah dijanjikan demi kesejahteraan masyarakat Kabupaten Gresik.

 Pencapaian target Nawa Karsa yang telah ditetapkan sekaligus selaras dengan pencapaian RPJMD Kabupaten Gresik 2021-2026. Apa saja yang sudah dicapai?

Gresik Akas 

Baca Juga : Melalui Aplikasi Mobile JKN, Cek Kepesertaan JKN Semakin Lebih Mudah 

 

Melalui program 'Rembug Akur', realisasi dana CSR sampai saat ini sudah mencapai Rp 21 miliar. Hal ini sangat membantu proses pembangunan yang ada di wilayah Kabupaten Gresik. Misalnya keterpaduan program pelebaran jalan nasional ruas Gresik-Sadang (Kecamatan Manyar Gresik), normalisasi Kali Lamong, pembangunan rumah tidak layak huni dalam rangka penunjang dana alokasi khusus (DAK untegrasi) Desa Randuboto.  

Pemerintah Kabupaten Gresik juga terus berkomitmen meningkatkan pelayanan informasi digital di tingkat desa. Melalui salah satu program Nawa Karsa Gresik Akas (Amanah, Kolaboratif, Antisipatif dan Sigap). Programnya di setiap desa harus mempunyai informasi digital atau desa Sistem Informasi Administrasi Publik (SIAP). 

Informasi di desa siap digunakan untuk berbagai promosi desa seperti badan usaha milik desa (BUMDes), usaha mikro kecil (UMK) dan lain sebagainya.

Konsep Desa SIAP yakni masyarakat bisa langsung mengakses informasi tanpa harus wira-wiri ke desa, semisal pengurusan KTP, mencari informasi produk UMK dan lain sebagainya. 

Operator Desa SIAP terus dilatih demi membentuk pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan yang baik mulai dari pelayanan pada pemerintah daerah sampai pemerintah desa yang masuk di program prioritas Nawa Karsa. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menyebut di zaman sekarang, pelayanan publik yang prima dan cerdas adalah sebuah keharusan dan keniscayaan tanpa berbelit-belit. "Program Desa SIAP ini merupakan salah satu ikhtiar, upaya, dan inovasi pemerintah daerah untuk menciptakan pelayanan publik yang baik dan prima di tingkat desa," ujarnya 

Kepala Bidang Teknologi dan Informatika Diskominfo Kabupaten Gresik Sony Caturiyanto menyampaikan, aplikasi Desa SIAP difasilitasi pihaknya secara gratis. Programnya dimulai sejak awal tahun anggaran 2022 ini berbasis sistem informasi desa. 

“Sistemnya open source. Semua dari kami, softwarenya, hostingnya dan lainnya,”kata dia. 

Bila teraplikasikan, sistem Desa SIAP akan memudahkan masyarakat mengurus administrasi kependudukan, surat keterangan dan lainnya. “Bisa langsung dari smartphone. Nah anjungan pelayanan mandiri itu disediakan bagi yang tidak punya smartphone,”kata Sony. 

Gresik Seger

Program ini menjadi napas pembangunan menuju Gresik Baru, yaitu Gresik Seger (Pengentasan Kemiskinan Inklusif, didukung Program Partisipatif dan Bersasaran) berupa Gresik Bunda Puspa (Bantuan untuk Pemberdayaan Perempuan Usaha dan Pendidikan Anak). Bunda Puspa juga berorientasi pada implementasi pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat yang inklusif dan mengedepankan partisipasi rakyat, pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin dan pengarusutamaan gender. 

Program Bunda Puspa adalah upaya peningkatan kualitas keluarga melalui pemberdayaan perempuan untuk mencapai keluarga sejahtera dan kesetaraan gender serta terlaksananya pemenuhan hak anak. 

Penanggulangan kemiskinan yang secara khusus didasarkan adanya peningkatan populasi perempuan yang hidup di bawah garis kemiskinan serta semakin tumbuh dan akutnya kondisi kemiskinan yang terjadi pada rumah tangga perempuan. Fenomena yang sering dikenal sebagai feminimasi kemiskinan. 

Program ini juga didesain khusus untuk mengoptimalkan dan mengefektifkan program penanggulangan kemiskinan bagi rumah tangga miskin dengan kepala rumah tangga perempuan (KRTP) sebagai sasaran utama. 

Tujuan program Bunda Puspa diharapkan meningkatkan pendapatan penerima manfaat, meningkatkan ketahanan keluarga penerima manfaat pada aspek psikologi dan sosial melalui kesetaraan gender dan pemenuhan hak anak. Juga mendorong motivasi berusaha dan kemampuan keluarga penerima manfaat dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya serta mewujudkan mekanisme kerja sama antar perangkat daerah, lembaga masyarakat dan dunia usaha (termasuk CSR) untuk mendukung pemberdayaan perempuan secara komprehensif dan berkesinambungan, termasuk dalam sektor ekonomi. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, Bunda Puspa adalah pilot project kebangkitan ekonomi. "Bunda Puspa pilot project kebangkitan ekonomi dimulai dari Ibu-ibu berbasis kerakyatan,"ujar bupati.  

Bunda Puspa adalah upaya peningkatan kualitas keluarga melaui pemberdayaan perempuan untuk mencapai keluarga sejahtera dan kesetaraan gender serta terlaksananya pemenuhan hak anak.  

Bunda Puspa merupakan visi dan misi bupati dan wakil bupati Gresik terutama dalam perwujudan misi kedua dari sembilan prioritas tematik atau Nawa Karsa yang menjadi napas pembangunan menuju Gresik Baru, yaitu Gresik Seger, pengentasan kemiskinan inklusif didukung program partisifatif dan bersasaran.  

"Inovasi ini merupakan inisiatif kami dalam menjabat bupati dan wakil bupati program Bunda Puspa memperbaiki perekonomian. Kekuatan ekonomi ini terlihat dalam wajah BUnda puspa. Konsep Bunda Puspa ini kita rancang dan desain untuk yang terbaik kepada masyarakat. Termasuk berkolaborasi dengan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair)," tambahnya.  

Ratusan anggota Bunda Puspa  semuanya warga yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) Kemensos. Nantinya, ratusan anggota yang mayoritas ibu-ibu ini dibekali modal barang, pelatihan dan pendampingan untuk melakukan usaha di desanya.  

"Bunda Puspa ini meliputi ibu-ibu di pelosok desa di Kabupaten Gresik,” ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.  

Dimulainya program ini bisa menjadi penguatan ekonomi tingkat mikro masyarakat desa. Bahkan bisa menurunkan kemiskinan ekstrem. Mengingat program ini juga bagian dari variabel ekonomi yang tertera di SDGs (sustainable development goals/tujuan pembangunan berkelanjutan).  

Baca Juga : Gencarkan Penertiban Parkir Liar, hingga November Pemkab Malang Raup Pendapatan Rp 1,7 Miliar 

 

Program pemberdayaan ekonomi Bunda Puspa sudah diatur dalam regulasi Perbup No 9 Tahun 2022 dan SK Bupati Nomor 63 tahun 2022 tentang pelaksanaan Bunda Puspa. Membentuk 16 kelas di masing-masing kecamatan. Setiap kelas ada 30 orang. Semuanya ada 480 orang.  

Dari 30 orang setiap kecamatan itu, setiap kelas menerapkan kelas gender, optimis, citra diri positif, dan bahagia. Hingga dikakukan seleksi menyisakan 10 orang setiap kecamatan. 

“Jadi, 10 orang setiap kecamatan masuk kelas usaha. Total ada 160 orang yang mengikuti program pemberdayaan ekonomi Bunda Puspa ini yang tersebar di seluruh desa di Kabupaten Gresik,” paparnya. 

Bunda Puspa juga bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Manajemen dan Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair). Ketua Lembaga Pengembangan Manajemen dan Bisnis (LPMB) Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga (Unair) Dr Windijarto memberikan acungan jempol dengan program Bunda Puspa ini.  

“Karena tidak semua kepala daerah bisa membuat program ini. Apalagi untuk menumbuhkan kemandirian, dari kaum perempuan,”ucapnya. 

Kepedulian kepada warga lansia dan penyandang disabilitas diperhatikan melalui Program Keluarga Harapan (PKH) Inklusif. Program ini original dari Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat melihat warganya belum ter-cover bantuan sama sekali. 

Program PKH Inklusif ini merupakan program yang berangkat dari keresahan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah saat melihat warga belum ter-cover bantuan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi. 

Program ini ditargetkan menyisir kelompok masyarakat rentan yakni lansia dan difabel yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun belum menerima bantuan apa pun. 

Bantuan PKH Inklusif ini diberikan dalam bentuk uang tunai senilai Rp 2 juta yang penyalurannya dibagi empat kali dalam satu tahun. Artinya setiap tiga bulan sekali penerima PKH Inklusif mendapat Rp 500 ribu. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan, program PKH Inklusif merupakan program yang murni berasal dari temuan dan keresahan di masyarakat. Bupati Yani bercerita, suatu waktu dirinya bersama wabup turun di lapangan dan bertemu dengan masyarakat. 

"Suatu waktu saya bersama Bu Wabup bertemu dengan warga. Di sana saya mendapati fakta di lapangan bahwa ada masyarakat penyandang disabilitas yang tidak tersentuh bantuan apa pun dari sejak lahir hingga berusia 25 tahun," kenang pria yang akrab disapa Gus Yani ini.  

Dari temuan tersebut, orang nomor satu di Kabupaten Gresik ini bersama Wakil Bupati Aminatun Habibah berkomitmen untuk mencari jalan keluar atas masalah tersebut. Komitmen inilah yang kemudian menjelma menjadi Nawa Karsa dengan PKH Inklusif sebagai bentuk nyata jawaban permasalahan tersebut.  

Gus Yani juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, utamanya DPRD Gresik yang sudah memberikan dukungan agar program ini bisa berjalan. Namun, sebagai suatu program baru, Gus Yani menyadari perlunya dukungan dari berbagai pihak agar program PKH Inklusif berjalan seperti yang di cita-citakan.  

"Program ini memang masih baru. Pasti akan ada kekurangan di sana sini. Oleh karenanya kami memohon kepada seluruh pihak untuk aktif berkoordinasi dengan Dinas Sosial jika ada masyarakat yang membutuhkan tetapi belum masuk dalam PKH Inklusif. Kita niatkan agar program ini tidak hanya sekadar seremonial, namun bisa terus berjalan berkesinambungan," ujar Gus Yani.  

Pada tahun 2022, jumlah masyarakat yang akan menerima PKH Inklusif sebanyak 2.450 penerima. Rinciannya 500 kelompok disabilitas dan 1.950 kelompok lansia. Total anggarannya sendiri sudah disediakan sebesar Rp j4,9 miliar.  

Staf Ahli Kementerian Sosial RI Asep Sasa Purnama memuji program Nawa Karsa Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dan Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, yaitu Program Keluarga Harapan (PKH) Inklusif. Program ini diharapkan bisa menginspirasi daerah lain untuk membantu masyarakat rentan yang sama sekali belum menerima bantuan.  

Kurang lebih ada 2.450 warga Gresik yang sama sekali belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ribuan warga itu mendapat bantuan berupa uang sebesar Rp 2 juta per tahun.  

Gresik Cerdas

Program ini fokus pada penyediaan Insentif bagi para pendidik, terutama GTT dan non-sertifikasi, serta juga fokus pada siswa SD dan SMP yang belum mampu mengakses BOS dan Bosda. 

Selain itu, beasiswa diberikan bagi para mahasiswa yang tidak mampu terutama untuk anak yatim piatu, huffadz dan penyandang disabilitas. Termasuk perbaikan sarana dan prasarana pendidikan yang banyak bersumber dari dana DAK fisik dan juga APBD, terutama infrastruktur pendidikan di wilayah pulau Bawean. 

Tak kalah penting melalui Dinas Tenaga Kerja yang berkolaborasi apik dengan karang taruna banyak memberikan pelatihan bersertifikat bagi para pencari kerja, penduduk usia produktif untuk mampu meningkatkan kemampuan agar bisa terserap di dunia kerja. Pelatihan seperti barista, sablon digital, pemasangan instalasi listrik bangunan sederhana dan masih banyak program lainnya. 


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Syaifuddin Anam

Editor

Yunan Helmy